TEMPO.CO, Chengdu - Seorang pedagang di Cina beralih menjadi sopir taksi untuk menemukan putrinya yang hilang diculik lebih dari 20 tahun lalu.
Seperti dilansir Shanghaiist, Sabtu 11 Maret 2017, Wang Mingqing yang awalnya berprofesi sebagai pedagang buah, kehilangan anaknya 23 tahun lalu di Chengdu, ibu kota Sichuan.
Baca: Cina Bikin Aplikasi Ponsel Pelacak Anak Hilang
Saat tragedi itu terjadi, dia dan istrinya sedang berdagang buah di Jembatan Jiuyan, landmark terkenal kota itu. Saat itu anaknya masih berusia empat tahun.
"Kami dikerumuni pelanggan sehingga kami kesulitan memperhatikan anak kami. Kami menyadari kehilangannya setelah semua pelanggan meninggalkan gerai kami," kata Wang.
Setelah itu dia menghabiskan waktu bertahun-tahun lamanya menempelkan pemberitahuan orang hilang di sekitar Chengdu dan mengunjungi beberapa pusat perawatan anak untuk mencari anaknya.
"Kehidupan saya berubah sama sekali. Kami hampir bercerai setelah kehilangan anak kami," ungkap Wang.
Wang akhirnya memutuskan menjadi sopir taksi sejak dua tahun lalu agar memiliki kesempatan berbicara dengan banyak orang tentang anaknya.
Dia akan membagikan brosur orang hilang kepada setiap penumpangnya dengan harapan ada yang mengingat atau mengetahui sesuatu tentang kondisi anaknya.
Hingga Februari Wang mengatakan sudah menceritakan tentang kehilangan anaknya itu kepada lebih 4.800 penumpang.
Kesedihan pasangan itu juga dirasakan oleh banyak orang tua lainnya di Cina.
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat memperkirakan bahwa 20.000 anak-anak diculik setiap tahun, atau 400 dalam sepekan di negeri Tirai Bambu.
SANGHAIIST | SOUTH CHINA MORNING POST| YON DEMA