TEMPO.CO, Vatikan -Pemimpin Gereja Katolik Dunia, Paus Fransiskus, mengatakan gereja perlu mengkaji apakah mungkin mentahbis pria menikah untuk menjadi imam atau pastor di tempat-tempat yang sangat terpencil dan minim tenaga imam.
Paus Fransiskus menjelaskan pria seperti itu sebagai viri probati atau pria menikah dengan iman yang kuat dan mendapat pengakuan Gereja.
Baca juga: Paus Fransiskus Akui Pernah Ragukan Keberadaan Tuhan
"Kami harus mempertimbangkan seandainya viri probati sebagai satu peluang. Kami lalu harus mempertimbangkan apakah mereka dapat menunjukkan kemampuannya, contohnya, di komunitas-komunitas terpencil," kata Paus Fransiskus seperti dikutip dari Chicago Tribune, 10 Maret 2017.
Pernyataan Paus Fransiskus tentang viri probati ini boleh jadi akan mengarah pada hapusnya aturan Gereja Katolik yang paling tegas yaitu imam dilarang menikah.
Baca juga: Bocah Ini Memprotes Tuhan di Depan Paus Fransiskus
Kepada media Jerman, Die Zeit, Paus Fransiskus menegaskan, penghapusan aturan tentang selibat tidak akan pernah menjadi jawaban untuk mengatasi kekurangan imam Katolik.
Sebenarnya, proposal viri probati telah dibahas beberapa dekade lamanya. Namun gagasan viri probati saat ini menarik perhatian setelah Paus Fransiskus prihatin dengan tantangan yang dihadapi gereja-gereja di sejumlah negara dengan jumlah umat Katolik yang besar namun justru kekurangan imam atau pastor seperti di Brasil.'
Mencermati situasi itu, Paus Fransiskus membuka diri untuk menerima masukan untuk mentahbisakan laki-laki menikah sebagai imam .
Mengutip Time, Kardinal Brasil Claudio Hummes, sahabat Paus Fransiskus, menyatakan kesediaannya untuk mengizinkan viri probati diberlakukan di Amerika Selatan yang negara-negara di kawasan itu mayoritas beragama Katolik.
AP | CHICAGO TRIBUNE | TIME | MARIA RITA