TEMPO.CO, Zurich - Sejumlah warga Turki dengan paspor diplomatik meminta suaka ke Swiss menyusul meningkatnya konflik di dalam negeri. Hal ini dilaporkan harian Tages-Anzeiger pada edisi Rabu lalu, 8 Maret 2017.
Seperti dilansir Reuters, Kamis, 9 Maret 2017, harian itu menyebut diplomat ranking dua di Bern bersama seluruh keluarganya meminta suaka setelah ia menolak perintah kembali ke Turki pasca-kudeta yang gagal terhadap Presiden Recep Tayyip Erdogan pada Juli lalu.
Baca: 136 Diplomat Turki Ajukan Suaka ke Jerman
Namun kabar ini belum bisa diverifikasi karena Kementerian Luar Negeri Swiss dan Kedutaan Turki di Bern belum memberikan tanggapan.
Ini bukan permintaan suaka pertama yang dilakukan diplomat Turki. Pada bulan lalu, sebanyak 136 diplomat Turki meminta suaka ke Jerman karena khawatir akan ditangkap saat kembali ke negaranya.
Baca: Umbar Kebencian, Turki Tahan Jurnalis Jerman
Namun rencana Cavusoglu diprotes pejabat Kota Zurich, yang meminta pemerintah federal Swiss menghentikan acara dengan alasan keamanan.
Cavusoglu sebelumnya menuduh Jerman melakukan aksi kebencian terhadap Turki dan Islam, menyusul tudingan Jerman bahwa Turki menempatkan lebih banyak mata-mata di negaranya.
Ankara juga marah karena sejumlah pawai yang melibatkan menteri Turki di Jerman dibatalkan. Sementara itu, Berlin kini menuntut pembebasan wartawan Turki-Jerman yang ditahan dengan tuduhan terorisme.
REUTERS | CHANNEL NEWSASIA | SITA PLANASARI AQUADINI