TEMPO.CO, Seoul — Warga Korea Utara dilaporkan marah setelah mengetahui kabar pembunuhan abang tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-nam, di Malaysia. Berita ini mulai menyebar dari mulut ke mulut di Pyongyang.
Hal itu disampaikan pemimpin kelompok warga Korea Utara yang membelot di Seoul, baru-baru ini.
"Warga Pyongyang marah ketika rumor pembunuhan Jong-nam sampai kepada mereka melalui pejabat Korea Utara yang bekerja di luar negeri," kata Ketua Konsolidasi Intelektual Korea Utara (NKIS) Kim Heung-kwang seperti dilansir Free Malaysia Today pada Jumat, 3 Maret 2017.
Baca: Dengan Toa, Korsel Sampaikan Kematian Kim Jong-nam Ke Korut
Para pejabat NKIS meneliti tanggapan tentang pembunuhan tersebut berdasarkan percakapan telepon dengan kontak mereka yang berkunjung ke Beijing atas urusan bisnis awal minggu ini.
Penduduk Pyongyang yang berusia 50-60an tahun mengenali Jong-nam yang pernah diperkirakan mewarisi kekuasaan. Mereka juga marah ketika mengetahui ia diduga dibunuh adik tirinya sendiri, Kim Jong-un.
Warga Korea Utara berpendapat Jang Song-thaek layak dikenakan hukuman mati karena menjadi seorang penentang ketika ia dieksekusi oleh keponakannya, Jong-un, pada 2013.
"Namun pada kali ini mereka marah atas pembunuhan yang dilakukan Kim Jong-un terhadap kakaknya sendiri," katanya.
Seorang warga Korea Utara yang membelot dan pernah bekerja di Kabinet Korea Utara mengatakan setiap penduduk di Pyongyang mengetahui tentang pembunuhan itu kurang dari sepuluh hari setelah itu terjadi.
Jong-nam tewas pada 13 Februari 2017, tidak lama setelah diserang dua wanita menggunakan racun VX di Bandara Internasional Kuala Lumpur saat menunggu penerbangan ke Makau.
Dia tewas 20 menit setelah diserang dua wanita asal Vietnam dan Indonesia, yang telah kini telah disidangkan dan didakwa dengan tuduhan pembunuhan.
Masih ada beberapa tersangka lain yang kini masih dalam pengejaran polisi Malaysia, termasuk empat orang yang telah kembali ke Korea Utara.
FREE MALAYSIA TODAY | YONHAP | YON DEMA