Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Opera Kontroversial Jerman Batal Manggung

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Berlin: Raja Crete yang berlumur darah menyeruak di panggung menenteng kepala Poseidon, Yesus, Buddha, dan Nabi Muhammad. Semuanya tanpa badan. "Para dewa telah mati!" pekiknya. Inilah salah satu adegan opera karya sutradara Hans Neuenfels, yang pernah bikin heboh pada Desember 2003, dan sedianya ditampilkan lagi November nanti. Tapi para penikmat opera Jerman tak akan mendapati adegan itu atau bagian mana pun dari salah satu produksi kontroversial Mozart ini. Khawatir akan letupan kemarahan masyarakat muslim, para bos perusahaan Dutsche Oper Berlin, Selasa lalu, membatalkan pertunjukan berjudul Idomeneo itu.Dijelaskan bahwa pembatalan ditempuh setelah polisi memperingatkan munculnya "risiko yang tak bisa diperhitungkan" bagi para penampil dan penonton. Kirsten Harms, direktur perusahaan pengelola gedung, mengatakan dia menyesal harus mengambil keputusan itu karena tidak punya pilihan. Saat ditampilkan perdana pada Desember 2003, produksi Neuenfels itu memicu kemarahan penonton karena munculnya klimaks berdarah pemenggalan kepala Poseidon, Yesus, Buddha, dan Muhammad. Para pengamat waktu itu menilai opera Mozart tersebut sebagai serangan radikal terhadap perang agama dan keagamaan. Opera itu diadaptasi dari sebuah karya drama yang dibuat pada 1781 dengan latar Crete kuno. Drama itu mengisahkan perlawanan atas perintah pengorbanan dari para dewa, tapi tidak menyebutkan satu pun nama agama besar di dunia.Neuenfels mencela keputusan pihak Deutsche Oper Berlin sebagai ketundukan yang terburu-buru dan histeria. Kekecewaan juga disuarakan Menteri Kebudayaan Bern Neumann. Menurut dia, pembatalan pementasan Idomeneo bisa mematikan kebebasan kreatif. "Jika ketakutan akan kemungkinan protes membuahkan swasensor, itu mengancam budaya demokratis," katanya.Wolfgang Boernsen, juru bicara bidang kebudayaan untuk blok konservatif Kanselir Angela Merkel di parlemen, menuduh pihak pengelola gedung bertekuk lutut di depan para teroris. "Ini isyarat bagi pertunjukan-pertunjukan lain di Jerman, atau bahkan di Eropa, untuk tidak menampilkan pertunjukan yang mengkritik Islam," katanya.Pihak kepolisian Berlin membenarkan mereka memang pernah memberikan peringatan pada Juli lalu terhadap produksi opera itu. Tapi mereka menegaskan belum pernah mendapat ancaman serangan spesifik.Kalangan pengamat menilai pembatalan ini adalah krisis besar bagi Deutsche Oper Berlin, sebuah perusahaan opera yang tengah menjalani masa transisi. Didirikan pada 1912 dengan nama Deutsches Opernhous, perusahaan itu pindah ke gedung yang ada sekarang di Berlin Barat pada 1961. Produksi Mozart berjudul Don Giovanni menjadi pertunjukan pertamanya.Pengamat juga menengarai pembatalan itu mengungkapkan lemahnya institusi-institusi kultural Berlin. "Karena mereka disubsidi oleh negara, independensi memang tetap besar, tapi tidak ada akuntabilitas dan kekerasan intelektual," kata Gary Smith, Direktur Akademi Amerika di Berlin. AFP | THE TIMES | NYTIMES | YANTO MUSTHOFA
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jerman Akhirnya Jual 3 Kapal Selam ke Israel Meski Ada Bau Suap

24 Oktober 2017

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. www.independent.co.uk
Jerman Akhirnya Jual 3 Kapal Selam ke Israel Meski Ada Bau Suap

Jerman sempat membekukan negosiasi rencana penjualan 3 kapal selam ke Israel pada Juli lalu gara-gara isu suap dan pencucian uang .


Cetak Sejarah Parlemen, Ini Pengaruh Partai Neo-Nazi di Jerman

26 September 2017

Melawan Neo-Nazi Sendirian
Cetak Sejarah Parlemen, Ini Pengaruh Partai Neo-Nazi di Jerman

Partai yang dituding Neo-Nazi, AfD, mencetak sejarah dengan masuk parlemen atau Bundestag setelah meraih 13,5 persen suara dalam pemilu Jerman.


Menang Pemilu, Angela Merkel Jadi Kanselir Jerman Terlama

25 September 2017

Reaksi Angela Merkel, dalam sidang Bundestag (Dewan rendah parlemen Jerman) di Berlin, Jerman, 29 Januari 2015. (Tobias Schwarz/AFP/Getty Images)
Menang Pemilu, Angela Merkel Jadi Kanselir Jerman Terlama

Angela Merkel menjadi kanselir terlama di sepanjang sejarah Jerman modern setelah partainya, CDU memenangkan pemilu kemarin.


AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

25 September 2017

Alice Weidel, pemimpin Partai Alternatif Jerman AFD saat konferensi pers di Berlin, Jerman, 18 September 2017. REUTERS/Axel Schmidt
AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

Partai?yang dituding neo-Nazi,?AfD,?mencetak sejarah dengan masuk Parlemen untuk pertama kali setelah mendapat 87 kursi dalam pemilu Jerman kemarin.


AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

25 September 2017

Alice Weidel, pemimpin Partai Alternatif Jerman AFD saat konferensi pers di Berlin, Jerman, 18 September 2017. REUTERS/Axel Schmidt
AfP, Partai Neo-Nazi Akhirnya Masuk Parlemen Jerman

Partai?yang dituding neo-Nazi,?AfD,?mencetak sejarah dengan masuk Parlemen untuk pertama kali setelah mendapat 87 kursi dalam pemilu Jerman kemarin.


Jerman Gelar Pemilu Hari Ini, Merkel Diperkirakan Lanjut Kanselir

24 September 2017

Presiden Joko Widodo disambut oleh Kanselir Jerman Angela Merkel, pada hari pertama KTT G-20 di Hamburg, Jerman utara, 7 Juli 2017. Sejumlah pejabat yang turut serta dalam rombongan Presiden di antaranya Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Sekretaris Ka
Jerman Gelar Pemilu Hari Ini, Merkel Diperkirakan Lanjut Kanselir

Merkel mendapat pesaing Schulz pada pemilu Jerman tahun ini.


Ditemukan Bom 1.400 Ton, 70 Ribu Warga Jerman Diungsikan

31 Agustus 2017

Ilustrasi. (Unay Sunardi/TEMPO)
Ditemukan Bom 1.400 Ton, 70 Ribu Warga Jerman Diungsikan

Hampir 70.000 penduduk di Frankfurt, Jerman diungsikan dari rumah mereka menyusul penemuan bom era Perang Dunia II seberat 1.400 ton.


Hormat ala Nazi, Turis Amerika Dipukul di Jerman  

15 Agustus 2017

Kanselir Jerman, Adolf Hitler, memberi hormat khas Nazi dalam acara partainya di depan gereja di Nuremberg, Jerman, 1934. Salam hormat khas Hitler ini dilarang di sejumlah negara terkait kekejaman dan aksi genosida yang pernah dilakukan Nazi. Mondadori Portfolio via Getty Images
Hormat ala Nazi, Turis Amerika Dipukul di Jerman  

Turis asal Amerika Serikat yang sedang mabuk itu dipukuli orang karena memberi hormat ala Nazi di Jerman.


Polisi Jerman Tahan Pencari Suaka Penusuk Warga di Hamburg  

29 Juli 2017

Polisi berjaga di tempat kejadian perkara serangan pisau di sebuah perbelanjaan di Hamburg, Jerman, 28 Juli 2017. REUTERS/Morris Mac Matzen
Polisi Jerman Tahan Pencari Suaka Penusuk Warga di Hamburg  

Ahmad A., pencari suaka asal Uni Emirat Arab, diduga melakukan serangan karena hendak dideportasi dari Jerman.


Perkenalkan, Masjid untuk Semua Muslim Berdiri di Jerman  

17 Juni 2017

Seyran Ates, pendiri masjid liberal pertama di Jerman, Ibn-Rushd-Goethe-berkhotbah dalam pembukaan masjidnya tersebut di Berlin, Jerman, 16 Juni 2017. Dalam membangun masjidnya tersebut di dalam gereja, Ates memperbolehkan semua golongan dan kalangan umat seperti Sunni, Syiah, homoseksual, dll, untuk beribadah bersama. AP Photo
Perkenalkan, Masjid untuk Semua Muslim Berdiri di Jerman  

Masjid untuk semua muslim tanpa peduli Sunni, Syiah, transgender, maupun muslim tanpa penutup kepala dan wajah, didirikan di Berlin, Jerman.