TEMPO.CO, Gaza - Jalur Gaza, kawasan yang dikuasai kelompok pergerakan Hamas, ternyata tak hanya hiruk pikuk oleh dentuman bom Israel, melainkan pula digairahkan oleh suara nyaring musik rock.
Di daerah yang kerap dihujani mortir tentara Israel ini, ada lima anak muda yang berhimpun memainkan musik rock. Mereka dipimpin mohammed Zohud yang bertindak sebagai penyanyi sekaligus memainkan gitar.
Kelompok musik cadas ini pertama kali dibentuk pada 2012 dengan peralatan musik seadanya. "Kami membentuk sebuah grup band unik bersama para pemain musik berpengalaman," kata Zohud sebagaimana dilaporkan Middle East Monitor, Senin, 20 Februari 2017.
"Fakta tak bisa dipungkiri bahwa kami hidup dalam kesulitan, tak memiliki kesempatan berlatih dan unjuk kebolehan. Semua operasional kami biayai sendiri, kami kerap tak sanggup membayar sewa ruangan berlatih di lantai dasar sekolah Sayed Darwish di Gaza Tengah," ucapnya.
Di manakah mereka manggung?
Agak sulit anak-anak muda itu unjuk kebolehan. Paslanya, Israel mencegah band ini menggelar pertunjukan di daerah pendudukan Tepi Barat. Konser-konser yang sudah dijadwalkan, dibatalkan oleh negeri zionis itu.
MIDDLE EAST MONITOR | CHOIRUL AMINUDDIN