TEMPO.CO, New York – Telepon pribadi milik Fuehrer Adolf Hitler yang digunakan untuk memberikan instruksi pada Perang Dunia Kedua berhasil terjual dalam lelang dengan harga US$ 243 ribu (Rp 3,2 miliar) di Amerika Serikat.
Andreas Kornfeld, dari rumah lelang Alexander Historical Auctions yang menangani lelang tersebut, mengatakan pada Minggu, 19 Februari 2017 petang waktu AS, bahwa telepon itu telah terjual. Namun identitas pembelinya tidak diungkapkan. Kornfeld mengatakan bahwa sang pembeli melakukan penawaran melalui panggilan telepon.
Dibuat oleh perusahaan telekomunikasi Jerman, Siemens, telepon ini dilelang mulai US$ 100 ribu atau lebih dari Rp 1,3 miliar di Kota Chesapeake, Maryland, Amerika Serikat. Awalnya panitia lelang berharap telepon dapat terjual hingga US$ 300 ribu.
Para pejabat rumah lelang mengatakan telepon itu adalah “senjata pemusnah massal” yang digunakan oleh Hitler guna memberikan perintah untuk membunuh banyak nyawa selama perang.
Telepon bakelite itu awalnya berwarna hitam, kemudian dicat merah dan diukir dengan nama Hitler dan simbol Nazi. Telepon ini pertama kali ditemukan di tempat persembunyian alias bunker Hitler di Berlin pada 1945.
Baca Juga:
Seorang tentara Uni Soviet lalu menyerahkan telepon itu kepada Sir Ralph Rayner asal Inggris sebagai hadiah setelah Jerman menyerah. Putra Rayner, Ranulf, yang kini berusia 82 tahun, menjual telepon ini kepada pihak lelang setelah mewarisi dari sang ayah pada 1977.
Telepon yang diberikan Wehrmacht kepada Hitler ini kerap menemani sang diktator saat perjalanan dengan kereta ataupun kendaraan militer Jerman.
Selain telepon bersejarah, panitia melelang sebuah patung anjing porselen yang dibuat oleh budak di kamp konsentrasi Dachau. Patung ini diduga dipersembahkan kepada Hitler oleh Heinrich Himmler, kepala SS dan arsitek pembantaian Yahudi.
Seperti yang dilansir BBC pada 20 Februari 2017, porselen itu laku dalam lelang sebesar (Rp 324,5 juta) oleh seorang yang identitasnya juga dirahasiakan.
BBC | TELEGRAPH | YON DEMA