TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Kim Jong-nam, abang tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tewas dibunuh di Kuala Lumpur pada Senin lalu di Bandara Internasional Kuala Lumpur 2 saat hendak pergi ke rumahnya di Macau pada Senin lalu.
Ia dibunuh dengan racun saat sedang menunggu keberangkatan pesawat. Jong-nam kemudian terjatuh dan meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit tak lebih dari lima detik.
Baca: Pria Berpaspor Korut, Tersangka Ke-4 Pembunuhan Kim Jong-nam
Berikut lini masa saat Jong-nam dibunuh dan sejumlah kontroversi yang membekap kasus ini setelah kematiannya :
Senin 13 Februari
Pria gempal berusia 46 tahun itu tampak sedang berjalan memasuki pintu keberangkatan Bandara Internasional Kuala Lumpur 2 sekitar pukul 08.00 pagi waktu setempat. Dua orang wanita yang sejak awal membuntuti Kim, kemudian menyerang dirinya.
Salah seorang wanita diduga tampak menggangu Jong-nam. Sementara itu, wanita lainnya menyerang wajah Jong-nam dari belakang. Kemudian ia mengusapkan sebuah kain yang diduga mengandung bahan kimia berbahaya ke arah wajah Jong-nam.
Secara spontan, Jong-nam meminta bantuan di meja petugas bandara. Jong-nam mengatakan kepada resepsionis bahwa ia merasa pusing.
Menurut beberapa media, Jong-nam sempaet berteriak kesakitan. "Sangat menyakitkan, sangat menyakitkan, saya disemprot dengan cairan (racun)."
Ia dibawa ke klinik yang berlokasi satu lantai di bawah ruang kedatangan. Pada saat itu, Jong-nam sempat kejang ringan dan di ambang pingsan. Petugas memanggil ambulans untuk membawa Jong-nam ke Rumah Sakit Putrajaya, tetapi ia tewas di perjalanan.
Selasa 14 Februari
Sehari kemudian, media Korea Selatan menyampaikan kabar kematian Kim Jong-nam dengan mengutip sumber-sumber intelijen. Laporan awal menyatakan bahwa ia diserang dengan cairan yang tidak diketahui.
Pejabat Malaysia hanya akan mengkonfirmasi bahwa seorang pria tersebut berkewarganegaraan Korea, membawa dokumen perjalanan dengan nama Kim Chol. Ia tewas dalam perjalanan ke rumah sakit.
Rabu 15 Februari
Pemerintah Korea Selatan meyakini orang dibunuh itu adalah Jong-nam. Mereka mengatakan Korea Utara telah merencanakan untuk membunuh Jong-nam selama lima tahun terakhir.
Pada hari yang sama, kepolisian Malaysia mengumumkan penangkapan seorang wanita memegang paspor Vietnam yang cocok dengan sosok dalam rekaman CCTV yang diduga pembunuh Kim. Tersangka diidentifikasi bernama Doan Thi Huong, 28 tahun.
Gambar perempuan yang tertangkap CCTV kemudian dipublikasikan oleh media. Salah satu wanita dilaporkan terlibat terlihat mengenakan blus putih dengan tulisan "LOL" di depan.
Otopsi jasad Jong-nam sudah selesai dilakukan oleh kepolisian Malaysia, meski Korea Utara keberatan. Mereka meminta agar Malaysia segera menyerahkan pos-mortem jasad Jong-nam untuk segera dikremasi.
Kamis16 Februari
Wakil Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi mengkonfirmasi setelah tiga hari kematian Jong-nam.
Ia memastikan bahwa pria yang tewas tersebut merupakan kakak tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un. Zahid mengatakan Jong-nam melakukan perjalanan dengan menggunakan nama ‘Kim Chol’.
Pukul 02.00 dini hari, seorang wanita berkewarganegaraan Indonesia bernama Siti Aisyah, 25 tahun, ditangkap. Kekasihnya yang merupakan warga negara Malaysia bernama Muhammad Farid Jalaluddin, 26 tahun dijemput oleh kepolisian untuk diinvestigasi.
Jumat 17 Februari
Pejabat Malaysia menegaskan tidak akan menyerahkan jasad Jong-nam sampai keluarganya menyerahkan bukti sampel DNA.
Pukul 11.40 setempat, Kedutaan Besar Korea Utara mendatangi Rumah Sakit Kuala Lumpur untuk dapat mengakses National Institute of Forensic Medicine, tempat jasad Jong-nam disemayamkan.
Duta Besar Korea Utara Kang Chol menuduh pihak Malaysia sedang mencoba untuk menyembunyikan sesuatu.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Malaysia enggan berkomentar atas pernyataan Duta Besar Korea Utara itu. Petinggi kepolisian di Malaysia juga bahwa ada serangkaian aturan Malaysia yang harus diikuti.
Sabtu 18 Februari
Seorang pria berusia 47 tahun dengan paspor Korea Utara ditangkap polisi Malaysia dalam penggrebekan dis ebuah apartemen pada Jumat malam. Ia menjadi tersangka keempat yang telah ditahan polisi atas dugaan terlibat dalam pembunuhan Jong-nam
CHANNEL NEWS ASIA | LARISSA HUDA | SITA