TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menganggap Kim Jong-nam bukan satu-satunya korban pada Senin, 13 Februari 2017. Menurut JK, Siti Aisyah, terduga pembunuh Kim Jong-nam, juga merupakan korban.
"Aisyah ini korban juga. Ia korban dari semacam rekayasa atau penipuan," ujar JK saat memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan, Jumat, 17 Februari 2017.
Berita terkait:
Agen Asing Diduga Manfaatkan Siti Aisyah Bunuh Kim Jong-nam
Keluarga Tak Percaya Siti Aisyah Bunuh Kim Jong-nam
Kim Jong-nam Pernah Memohon kepada Adiknya Agar Tak Dibunuh
Berdasarkan laporan yang diterima, menurut JK, Siti Aisyah pura-pura diajak untuk mengikuti sebuah acara menyerupai reality show. Nyatanya, ajakan itu adalah untuk membunuh Kim Jong-nam, abang tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.
"Reality show yang orang bisa lihat di media. Dia pikir begitu, yang kadang-kadang pakai kamera tersembunyi atau jarak jauh. Jadi, Siti Aisyah itu korban dari korban. Ini berlapis korbannya," ujar JK.
Sejauh ini, Siti Aisyah dilaporkan sebagai korban juga. Kedutaan Besar Indonesia di Malaysia, kata JK, pasti sudah bergerak untuk membela dia. Namun, jika belakangan ketahuan bahwa Siti Aisyah membunuh Kim Jong-nam dengan sengaja dan sadar, akan lain soal. "Kita lihat perkembangannya," ujar JK.
Dimintai tanggapan soal dugaan Siti Aisyah adalah agen dari Korea Utara, JK meragukannya. Apalagi Aisyah tidak kabur dari Malaysia. "Kalau dia agen, pasti sudah tidak ketahuan ke mana rimbanya," ujarnya mengakhiri.
Aisyah ditangkap berdasarkan rekaman CCTV Bandara Internasional Kuala Lumpur pada Rabu, 15 Februari 2017. Ia ditangkap bersama wanita pemegang paspor Vietnam bernama Doan Thi Huong.
Kepala Dinas Rahasia Korea Selatan Lee Byung-ho mengatakan kedua wanita itu menyerang Kim Jong-nam yang sedang berjalan di terminal keberangkatan untuk terbang ke Makau, tempat ia mengasingkan diri.
ISTMAN M.P.