TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Otoritas Malaysia menyatakan tidak akan memberikan jasad Kim Jong-nam, abang tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, yang tewas dibunuh pada Senin lalu hingga keluarga memberikan contoh DNA.
Pernyataan yang dilansir Yahoo! News, Jumat, 17 Februari 2017, itu untuk menanggapi permintaan pemerintah Korea Utara agar jasad Jon-nam diserahkan kepada Pyongyang.
Baca: Hanya Lima Detik, Pembunuhan Hingga Kematian Kim Jong Nam
“Hingga saat ini, belum ada keluarga yang mengidentifikasi atau meminta jasad beliau. Kami membutuhkan contoh DNA keluarga untuk mengidentifikasi jenazah,” kata Kepala Kepolisian Negara Bagian Selangor Abdul Samah Mat.
“Korea Utara memang telah mengajukan permohonan resmi untuk meminta jasad tersebut. Tapi kami pastikan jasad tidak akan diserahkan hingga dapat diidentifikasi.”
Korea Utara juga mendesak agar tidak dilakukan pemeriksaan forensik terhadap jasad Jong-nam. Tapi Malaysia menolak permintaan itu.
Seperti dilaporkan The Star, hari ini kendaraan Duta Besar Korea Utara untuk Malaysia, Kang Chol, terlihat keluar kantor kedutaan dan diduga menuju Rumah Sakit Kuala Lumpur, tempat jasad Jong-nam disemayamkan. Tapi belum diketahui, apakah permintaan ini akan dikabulkan.
Kepolisian di Kuala Lumpur kini tengah menyelidiki pembunuhan yang menarik minta dunia internasional itu. Tim forensik juga tengah menyelidiki jenis racun yang digunakan pelaku untuk membunuh Jong-nam pada Senin lalu.
Kepada Bernama, Dr Cornelia Charito Siricord, Kepala Bidang Kimia Kementerian Sains Malaysia, menuturkan pihaknya tengah memeriksa contoh darah dan jaringan tubuh “secepat mungkin”.
Harian Utusan melaporkan, dua tersangka pembunuhan Jong-nam kemungkinan telah dimanfaatkan agen-agen dinas rahasia asing untuk melakukan pembunuhan dengan racun mematikan itu.
Mengutip sumber-sumber berwajib Malaysia, laman Utusan melaporkan, warga negara Indonesia berusia 25 tahun bernama Siti Aisyah dan perempuan 29 tahun berpaspor Vietnam, Doan Thi Huong, diduga dimanfaatkan agen dinas rahasia Korea Utara.
"Mereka mungkin telah dimanfaatkan untuk terlibat secara langsung dengan pembunuhan agar identitas agen dinas rahasia itu tidak terungkap. Ini adalah taktik intelijen yang biasa disebut cut out," kata sumber itu di Kuala Lumpur.
Korea Selatan menuding Pyongyang sebagai dalang pembunuhan Jong-nam atas perintah Jong-un. Pembunuhan ini diduga karena Jong-nam pernah mengritik adik tirinya itu pada 2012.
Pyongyang hingga kini belum berkomentar mengenai pembunuhan Jong-nam.
YAHOO NEWS | BERNAMA | THE STAR | SITA PLANASARI AQUADINI