TEMPO.CO, Ankara - Kedutaan Besar Rusia di Turki marah karena foto-foto yang menunjukkan duta besarnya dibunuh oleh seorang anggota kepolisian Turki tahun lalu memenangi hadiah utama dalam Anugerah Fotografer Pers Sedunia atau World Press Photo Award 2017.
Kedutaan, yang berlokasi di Ankara, itu dalam pernyataan yang dimuat di akun Facebook resminya mengklaim keputusan juri tersebut menunjukkan adanya “keruntuhan akhlak dan moral”.
Baca: Foto Pembunuhan Dubes Rusia Menangi World Press Photo 2017
"Propaganda kekerasan tidak dapat diterima," demikian pernyataan Kedutaan Besar Rusia untuk Turki seperti dilansir Hurriyet, Rabu, 15 Februari 2017.
Kecaman juga datang dari kepala komite urusan luar negeri Senat Rusia, Konstantin Kosachev. Ia menyebut penghargaan itu "di tepi moralitas". Kosachev juga bertanya, "Berapa banyak teroris yang dapat terinspirasi oleh foto ini?”
Duta Besar Andrei Karlov tewas ditembak Mevut Mert Altintas, polisi yang sedang tak bertugas, dalam pembukaan pameran foto Rusia di Ankara.
Gambar peristiwa itu diambil oleh Burhan Ozbilici, seorang pewarta foto untuk Associated Press, yang berada di lokasi kejadian pada 19 Desember 2016.
Altintas tewas ditembak di tempat kejadian oleh pasukan keamanan Turki. Pihak berwenang menuding dia sebagai bagian dari kelompok pendukung Fethullah Gulen, yang disalahkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan atas rencana kudeta pada 15 Juli 2016.
Foto Ozbilici menang setelah mengalahkan lebih dari 80 ribu foto oleh lebih dari 5.000 pewarta foto yang datang dari seluruh dunia. The World Press Photo adalah organisasi nonprofit yang berbasis di Belanda, yang terkenal sebagai kompetisi tahunan foto terbaik.
HURRIYET | XINHUA | SPUTNIK | YON DEMA