TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Berita pembunuhan Kim Jong-nam, saudara tiri dari pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un mengejutkan masyarakat dunia terutama rakyat Malaysia karena kejadian itu terjadi di negara ini.
Warga Malaysia selama ini tidak ada yang tahu atau peduli tentang keberadaan Jong Nam hingga kasus pembunuhannya dilaporkan media pada Selasa, 14 Februari 2017.
Berita terkait:
Saudara Tiri Kim Jong-un Tewas Diracun Agen Rahasia
Jong-nam sebelumnya pernah disebut-sebut sebagai pewaris dinasti negara komunis itu, tetapi hal itu tidak menjadi kenyataan ketika dia dipaksa hidup di pengasingan sebelum kematian ayahnya, Kim Jong-il pada 2011.
Jong-nam hidup dalam persembunyian untuk menghindari terdeteksi oleh pemerintah pimpinan adik tirinya, Jong-un yang menganggap dirinya sebagai ancaman.
Jong-nam lahir di Pyongyang pada Mei 1971 sebagai anak sulung Kim Jong-il. Jong-Il mencoba merahasiakan keberadaan Jong-Nam dari ayahnya, Kim Il-Sung yang tidak merestui hubungan cintaya dengan ibu Jong-nam, seorang aktris.
Jong-nam pernah kuliah di Universitas Kim Il-sung dan masuk Tentara Rakyat Korea sampai 1998, tepatnya sebelum dia diangkat menjadi pejabat senior dalam Kementerian Keamanan Publik. Bahkan Jong-il berusaha menjadikan anaknya sebagai pengganti posisinya.
Selain itu, Jong-nam turut memimpin proyek pengembangan teknologi informasi Korea Utara dan pernah menemani ayahnya ke Shanghai, Cina untuk membahas hal terkait sektor teknologi informasi pada tahun 2001.
Namun empat bulan kemudian, Jong-nam ditahan di Bandara Internasional Norita di Tokyo, Jepang bersama dua wanita dan seorang anak berusia empat tahun yang diidentifikasi sebagai anaknya.
Jong-nam kemudian mengembara ke Republik Dominika menggunakan paspor palsu. Ia menyamar dengan nama palsu Pang Xiong. Dia ditahan selama tiga hari atas kesalahan tersebut. Selama diinterogasi, dia memberitahu petugas imigrasi bahwa dia ingin mengunjungi taman impian Disneyland Tokyo.
Kemudian Jong-nam dilaporkan mengunjungi daerah pelacuran di Tokyo sebanyak beberapa kali sehingga membuat malu ayahnya, Jong-il. Bahkan ayahnya membatalkan kunjungan ke Cina dan mengusir Jong-nam ke Macau dengan menggunakan paspor palsu Portugal.
Jong-nam pernah mengungkapkan, dia tidak berniat untuk membelot atau memiliki kepentingan untuk mengambil alih kepemimpinan di Korea Utara.
Kepemimpinan Korea Utara diambil alih Kim Jong-un menyusul kematian mendadak Jong-il pada Desember 2011.
Meskipun hidup dalam pengasingan, Jong-un menganggap kakak tirinya masih menjadi ancaman terhadap kepemimpinannya. Jong-nam pernah mengeluarkan pernyataan bahwa Korea Utara akan hancur karena dikendalikan oleh pemimpin yang muda dan tidak berpengalaman.
Selain itu, Jong-nam pernah mengatakan bahwa dia menentang tindakan pemerintah Korea Utara menggunakan kekerasan untuk mempertahankan kekuasaan.
Jong-nam meninggalkan Macau pada akhir 2012 setelah khawatir terhadap keselamatan dirinya. Seorang agen Korea Utara yang ditahan di Korea Selatan mengaku ditugaskan untuk membunuhnya pada Juli 2010.
Setelah Jong-il meninggal pada akhir 2011, upaya untuk membunuh Jong-nam dilanjutkan namun gagal..
Jong-nam menghabiskan waktu di Singapura sebelum terlihat di Malaysia pada Januari 2014. Saat itu Jong-un memerintahkan hukuman mati terhadap pamannya sendiri, Jang Song Thaek.
Setelah kematian pamannya, Jong-nam sempat muncul di satu restoran Italia di Lotte Shopping Mall di Jakarta. Dia berpose dengan koki restoran dengan ditemani seorang wanita yang berusia 30-an.
Kabar mengejutkan datang dari Malaysia bertepatan hari Valentine. Kim Jong-nam dilaporkan tewas diracun dengan jarum suntik di lapangan terbang Kuala Lumpur, Malaysia oleh dua agen intelijen perempuan pada Senin, 13 Februari 2017. Jong-nam tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit.
THE STAR|TELEGRAPH|YON DEMA