TEMPO.CO, Phon Penh- Pengadilan Amerika Serikat mengeluarkan surat perintah memaksa (subpoena) perusahaan minyak AS Chevron membuka rekaman CCTV tentang kematian aktivis terkemuka Kamboja, Kem Ley yang tewas ditembak di area tempat pengisian bahan bakar Caltex, 10 Juli 2016 pukul 9 pagi waktu setempat.
Mantan pemimpin oposisi Kamboja Sam Rainsy dan organisasi warga Kamboja mengajukan permohonan ke pengadilan di AS pada Desember 2016 untuk memerintahkan Chevron membuka rekaman CCTV. Kem Ley saat itu menikmati segelas kopi di kafe pengisian bahan bakar Caltex, anak perusahaan Chevron dan seorang datang menembaknya.
Berita terkait:
Aktivis Kem Ley Dibunuh, APHR: Tragedi Bagi Kamboja, ASEAN
Sebelum Tewas, Aktivis Kamboja Ini Berniat 'Lari' ke Prancis
Rainsy menyambut putusan pengadilan distrik California, AS yang dikeluarkan pada hari Kamis, 9 Februari lalu dengan menggungahnya di Facebook sehari setelah putusan pengadilan dikeluarkan.
"Terobosan ini merupakan langkah maju untuk membuktikan keterlibatan pemerintah Kamboja dalam pembunuhan Dr. Kem Ley," tulis Rainsy di akun Facebooknya.
Mengutip Cambodia Daily, putusan itu berlaku dalam jangka waktu 30 hari setelah dikeluarkan.
Tersangka pelaku bernama Outhe Ang, 43 tahun, ditangkap oleh polisi SWAT Kamboja. Ia kemudian mengaku dibayar US$ 3.000 untuk membunuh Kem Ley. Namun muncul pertanyaan alasan Oueth membunuh Kem Ley atau adakah seseorang yang telah menjadikannya tumbal?
Setelah pembunuhan itu, beberapa jurnalis meliput ke tempat tinggalnya di kawasan barat perbatasan Kamboja. Diperoleh kabar Outhe mantan prajurit dan penjudi. Menurut keluarganya, tak pernah sekalipun Outhe menyebut nama Kem Ley. "Dia telah menghilang dari kampungnya 10 hari sebelum penembakan," ujar keluarganya seperti dilansir dari LA Times.com
Setelah penangkapan Oeuth, dia mendapat nama julukan aneh dari polisi: Choup Samlap, bahasa Khmer yang artinya Bertemu untuk membunuh.
Rainsy dan sejumlah pendukung Kem Ley terus berusaha mencari rekaman video dan rekaman pembicaraan dari tanggal 1 hingga 14 Juli 2016 yang terjadi di area stasiun pengisian bahan bakar tempat Kem Ley tewas ditembak.
Rainsy dan kelompok warga Kamboja kemudian melayangkan surat permohonan membuka rekaman video CCTV dan rekaman pembicaraan di stasiun pengisian bahan bakar Caltex. Kantor pengacara BraunHagey & Borden menjadi pengacara Rainsy dan kelompok warga Kamboja itu.
Juru bicara Chevron, Garthe Johnstone mengatakan rekaman video di stasiun pengisian bahan bakar Chevron lokasi penembakan Kem Ley telah dihapus oleh polisi sesaat setelah penembakan itu.
Adapun pemerintah Kamboja menolak tudingan terlibat dalam pembunuhan Kem Ley.
Kem Ley dikenal sebagai aktivis antikorupsi dan dinilai vokal dan kritis terhadap Perdana Menteri Hun Shen. Sehari sebelum kematiannya, Kem Ley diwawancarai Radio Free Asia untuk mendiskusikan tentang laporan Global Witness mengenai kekayaan keluarga Hun Shen yang nilainya mencapai US$200 juta.
Tiga hari sebelum kematiannya, menurut aktivis anti pencurian kayu, biksu Buth Bunteng, Kem Ley mengaku hidup dalam ketakutan akhir-akhir ini.
CAMBODIA DAILY | LA TIMES | MARIA RITA