TEMPO.CO, London - Penulis fiksi kenamaan asal Inggris, J.K. Rowling kembali terlibat perseteruan di Twitter dengan editor media Inggris Piers Morgan yang mendukung Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Perseteruan itu bermula ketika Morgan yang tampil pada acara talk show Amerika Serikat berdebat dengan komedian Australia Jim Jefferies, menyusul pembelaannya terhadap Presiden Trump.
Baca juga:
Serunya Perang Twitter J.K Rowling vs Pendukung Donald Trump
Dalam acara Real Time with Bill Maher pada 10 Februari 2017, Jefferies mengecam Morgan karena menolak untuk menyebut kebijakan imigrasi Trump sebagai larangan terhadap Muslim. Sontak orang-orang yang berada di studio pada saat itu langsung meneriakan "Enyahlah" kepada Morgan.
Rowling yang sepertinya menyaksikan acara tersebut lantas menumpahkan amarahnya di Twitter sama seperti yang dilakukan oleh dengan komedian Patton Oswalt dan aktor Star Trek George Takei.
"Ya, menonton Piers Morgan dan dikatakan enyahlah saat siaran langsung di televisi, itu sangat memuaskan seperti apa yang selama ini aku selalu bayangkan, " kicau Rowling pada 11 Februari 2017.
Namun kicauannya itu tidak digubris Morgan yang memiliki 5,6 juta pengikut di Twitter. Rowling kemudian mengunggah lagi tweet berikutnya untuk terus menyerang.
"Karena Anda memiliki firasat bahwa suatu hari penulis akan mengaum dengan tawa saat melihat Anda meneriakan omong kosong Anda di TV?" lanjut Rowling.
Tidak lama setelah tweet kedua diunggah, Morgan, mantan editor media Inggris Mirror dan juri di Britain Got Talent tersebut kemudian membalasnya dengan mengatakan bahwa Rowling mengeluarkan pernyataan yang keliru.
"Semua yang saya katakan adalah faktual. Jika Anda berpikir berteriak Enyah !!!' aku merngubah itu, maka Anda keliru," kicau Morgan juga pada 11 Februari 2017 sebagai balasan.
Setelah itu keduanya saling membalas tweet, dengan Rowling terus menyerang pernyataan Morgan terkait Trump. Morgan membalas Rowling dengan mengatakannya sebagai seorang pendukung fanatik Hillary Clinton yang arogan.
Tidak berhenti sampai disitu, Rowling menuduh Morgan sebagai penjilat dan menyarankannya untuk membaca buku Harry Potter agar tahu bagaimana para penjilat berakhir. Morgan kemudian membalas lagi dengan mangatakan bahwa Rowling adalah penganggu dan pecundang.
Rowling sebelumnya telah menyerang Trump dengan mengatakan presiden ke 45 AS dan pendukungnya itu sebagai seorang maniak. Tweet itu kemudian dibalas oleh pendukung Trump dan perang di media sosial pun tak terelakkan. Sementara Morgan sesaat setelah kemenangan Trump langsung mengunggah hubungan persahabatan di media sosial.
INDEPENDENT|GUARDIAN|YON DEMA