Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Duh, Ratusan Tersangka Pemburu Badak Dibunuh di Sini

image-gnews
Istri Pangeran William, Kate Middletone memberikan susu kepada bayi badak saat mengunjungi Pusat Rehabilitasi Margasatwa dan Konservasi (CWRC) di hutan Panbari di Kaziranga, India, 13 April 2016. REUTERS
Istri Pangeran William, Kate Middletone memberikan susu kepada bayi badak saat mengunjungi Pusat Rehabilitasi Margasatwa dan Konservasi (CWRC) di hutan Panbari di Kaziranga, India, 13 April 2016. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Assam –Taman Nasional Kaziranga merupakan kisah sukses konservasi badak yang sangat dibanggakan India.

Seperti dilansir BBC, Jumat 10 Februari 2017, saat taman nasional ini didirikan di Negara Bagian Assam seabad lalu, hanya segelintir badak bercula satu India yang masih tersisa.

Kini, lebih dari 2.400 badak bercula satu, atau dua per tiga dari seluruh populasi dunia, hidup di Kaziranga.

Baca: Unik, Foto Keluarga 500 Orang di Cina Ini Gunakan Drone

Kesuksesan ini membuat William dan Catherine, calon penguasa Kerajaan Inggris, mengunjungi taman nasional ini pada tahun lalu.

Namun, keberhasilan ini dibayar sangat mahal.

Sejak didirikan, penjaga taman nasional telah menembak mati ratusan orang yang diduga akan berburu badak.

Cula dari badak berharga lebih mahal dibandingkan emas. Penjual di Vietnam dan Cina menjual 100 gram obat dari cula badak seharga US$ 6.000 atau lebih dari Rp 50 juta.

Obat dari cula badak dipercaya dapat menyembuhkan banyak penyakit mulai dari kanker hingga gangguan disfungsi ereksi.

Tak heran jika banyak orang memilih berburu badak untuk memperoleh keuntungan besar.

Agar upaya konservasi badak berhasil, pengelola taman nasional menerapkan aturan kontroversial: menembak mati siapa saja yang berusaha berburu di Kaziranga.

Selama dua dekade terakhir, ada 106 tersangka pemburu atau warga setempat yang tewas karena ditembak penjaga hutan.

Ini adalah nasihat dari politikus setempat, MK Yadava. “Semua orang yang masuk ke dalam taman nasional harus mematuhi aturan atau dibunuh.”

Catatan BBC menunjukkan penjaga taman nasional menembak sedikitnya dua orang setiap bulan, atau lebih dari 20 orang setiap tahun.

Bahkan pada 2015, jumlah orang yang tewas ditembak penjaga lebih banyak daripada badak yang dibunuh pemburu binatang. Sebanyak 23 orang tewas dibanding 17 badak yang mati.

“Perintah yang diberikan adalah tembak semua pemburu atau pun orang yang memasuki taman nasional pada malam hari,” kata Avdesh, salah satu penjaga taman nasional kepada BBC.

Avdesh mengaku telah menembak dua orang selama empat tahun bekerja. Tapi ia menyebut tidak membunuh mereka.

Aksinya ini legal karena dilindungi oleh pemerintah. Kementerian Kehutanan yang membawahi taman nasional ini menyebut tidak ada angka pasti korban tewas dalam upaya konservasi badak.

Pemimpin Taman Nasional Kaziranga, Dr Satyendra Singh, menyebut aksi tembak tidak dilakukan begitu saja.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para pemburu menurut Singh menyewa warga lokal untuk membantu mencari badak. Tapi pelakunya adalah orang-orang dari negara bagian lain.

“Kami selalu memberi peringatan. Tapi jika melawan, mereka kami tembak. Sebisa mungkin dalam kondisi hidup agar diketahui lingkaran kelompok mereka,” ujar Singh.

Dr Singh mengakui dalam tiga tahun terakhir ada 50 pemburu yang tewas ditembak petugas taman nasional.

Bagi warga yang hidup di sekitar Kaziranga, banyaknya korban jiwa menjadi masalah besar.

Kaziranga merupakan daerah padat penduduk seperti wilayah lain di India. Banyak warga merupakan penduduk asli yang hidup dari hutan selama berabad-abad. Mereka juga mengumpulkan kayu bakar dan obat-obatan dari dalam hutan.

Sejak aturan tembak di tempat diterapkan, banyak penduduk tak berdosa tewas.

Kachu Kealing kehilangan putranya, Goanburah, yang tewas ditembak petugas pada Desember 2013. Yang ia miliki saat ini adalah selembar foto buram wajah anaknya.

Goanburah, penyandang tunagrahita, disuruh sang ayah mencari sapi mereka yang masuk ke dalam taman nasional. Petugas menembak Goanburah karena tidak menanggapi peringatan mereka. "Semua orang di desa tahu ia anak cacat.”

Namun Kachu Kealing tak menggugat pemerintah. “Saya hanya orang miskin. Saya tidak mampu menggugat mereka.”

Akash Orang, tujuh tahun, mungkin masih bisa disebut beruntung. Bocah cilik itu ditembak petugas taman nasional saat hendak pulang ke rumah dari toko tapi tetap selamat.

Meski begitu, kakinya terluka parah. Ia terpaksa dilarikan ke rumah sakit di ibu kota Assam yang berjarak lima jam perjalanan.

Ia dirawat di sana selama lima bulan dan melalui selusin operasi. Tapi Akash masih sulit berjalan.

Pihak taman nasional mengakui kesalahan dan membayar seluruh biaya pengobatan serta kompensasi sekitar 200 ribu rupee atau sekitar Rp 40 juta.

Organisasi pelindung satwa internasional, WWF di India, pun berusaha agar pelestarian binatang sejalan dengan penghormatan terhadap nyawa manusia.

Mereka pun mengucurkan dana untuk memberi pelatihan bagi petugas taman nasional dan membelikan kaca mata malam hari.

"Tak ada yang suka dengan pembunuhan," kata Dr Dipankar Ghose, dari program konservasi WWF India.

BBC | SITA PLANASARI AQUADINI


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

12 jam lalu

Ilustrasi ular dari keluarga MadtsoiidaeNewscientist.com/dimodifikasi dari nixillustration.com
Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.


Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

4 hari lalu

Seorang pria memberikan suaranya di tempat pemungutan suara di desa Nongriat, selama tahap pertama pemilu, di Shillong di negara bagian Meghalaya, India, 19 April 2024. REUTERS/Adnan Abidi
Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.


Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

4 hari lalu

Salman Khan. AP
Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

Dua lelaki memberondong rumah aktor India Salman Khan di daerah Mumbai Bandra, belum lama ini. Bintang Bollywood ini pernah dapat ancaman pembunuhan.


Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

5 hari lalu

vivo ekspansi bisnis ke 6 negara Eropa.
Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

Vivo T3x 5G ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 6 Gen 1.


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

7 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.


Film Jallianwala Bagh tentang Pembantaian Amritsar 105 Tahun Lalu, Ini Sinopsis dan Pemerannya

9 hari lalu

Sejumlah burung dara berterbangan di dekat patung Mahatma Gandhi saat perayaan ulang tahunnya ke-144 di Amritsar, India (2/10). AP/Sanjeev Syal
Film Jallianwala Bagh tentang Pembantaian Amritsar 105 Tahun Lalu, Ini Sinopsis dan Pemerannya

Hari ini 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar, India. Peristiwa tersebut diabadikan dalam film Jallianwala Bagh, Berikut sinopsis dan pemerannya.


Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

9 hari lalu

Kelompok Sikh mengangkat pedang sambil memprotes saat bentrokan di kuil Sikh, Kuil Emas, di Amritsar, India (6/6). REUTERS/Munish Sharma
Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

Pada 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar di Punjab, India. Berikut kilas balik peristiwa berdarah itu.


5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

12 hari lalu

Biryani, Hyderabad. Unsplash.com/Shreyak Singh
5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri


New Delhi dan Hanoi jadi Kota Tujuan Wisata Paling Murah di Dunia, Bali Peringkat Berapa?

14 hari lalu

Qutub Minar, New Delhi, India. Unsplash.com/Shabeeba Ameen
New Delhi dan Hanoi jadi Kota Tujuan Wisata Paling Murah di Dunia, Bali Peringkat Berapa?

Survei ini berdasarkan beberapa penilaian, termasuk harga makanan, transportasi lokal, dan penginapan. New Delhi dan Hanoi di urutan teratas.


Program Makan Siang Gratis Prabowo Selangkah Lebih Maju, Pemerintah Kirim Tim ke India dan Beri Ruang Fiskal

15 hari lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berkunjung ke sekolah Beijing No. 2 Middle School, di Dongcheng District, Beijing, Cina, Selasa, 2 April 2024. Presiden terpilih 2024-2029 itu meninjau penerapan program makan siang gratis untuk siswa di Negeri Tirai Bambu. Foto: Humas Prabowo
Program Makan Siang Gratis Prabowo Selangkah Lebih Maju, Pemerintah Kirim Tim ke India dan Beri Ruang Fiskal

Program makan siang gratis Prabowo mendapat dukungan pemerintah, yang mengirim tim studi banding ke India serta memberi ruang fiskal di RAPBN 2025.