TEMPO.CO, Hangzhou - Sebuah rumah sakit di Cina mengakui tanpa sengaja telah menginfeksi sedikitnya lima pasien dengan virus HIV.
Seperti dilansir BBC, Jumat, 10 Februari 2017, rumah sakit Provinsi Zhejiang menyebutkan insiden ini terjadi gara-gara staf rumah sakit menggunakan kembali peralatan medis yang seharusnya langsung dibuang setelah dipakai.
Baca: Banding Trump Kalah, AS Tetap Bekukan Kebijakan Imigran
Pejabat rumah sakit menyebutkan seorang dokter menggunakan jarum suntik yang sebelumnya dipakai pasien HIV, lalu dipakai kembali kepada pasien lain.
Pelanggaran berat terhadap prosedur itu menyebabkan lima pegawai rumah sakit dipecat.
Pejabat Provinsi Zhejiang mengaku baru mengetahui insiden itu pada 26 Januari lalu.
Namun pejabat itu menyatakan belum mengetahui berapa pasien yang tertular akibat kecerobohan pegawai rumah sakit.
Sang pejabat berjanji siapa pun yang terinfeksi HIV gara-gara skandal ini akan mendapat pengobatan dan kompensasi.
Tak ayal, pengakuan ini membuat marah warga Cina. Melalui sosial media, netizen Weibo, Twitter versi Cina, mengecam keras insiden ini.
"Rumah sakit level provinsi tidak mengikuti prosedur. Siapa yang bisa kita percaya,” tulis seorang netizen.
Sementara netizen lain menulis, “Ini adalah kasus yang diungkap. Bagaimana dengan kasus lain? Pasti banyak kasus seperti ini yang tidak diungkap.”
Penyebaran HIV/AIDS merebak pada 1990-an, setelah para petani yang menjual darah ke rumah sakit di Provinsi Henan justru tertular HIV gara-gara standar keamanan yang minim.
Selama bertahun-tahun, pejabat berusaha menutupi skandal ini sehingga tidak diketahui jumlah pasti pengidap HIV/AIDS di Negara Tirai Bambu itu.
Pada 2001, pejabat Cina menyebut ada 30-50 ribu warga yang terinfeksi gara-gara skandal transfusi darah di Henan. Namun sejumlah pejabat kesehatan menduga korban jauh lebih banyak.
Skandal ini memaksa pemerintah Cina menerapkan prosedur ketat terkait dengan keamanan medis. Namun tetap saja sejumlah pelanggaran terjadi.
Pada 2006, sebanyak 19 warga menuntut rumah sakit di Heilongjiang karena menularkan HIV melalui transfusi darah.
Dalam laporan terbaru PBB, Cina menyebut ada 501 ribu kasus HIV/AIDS pada akhir 2014.
BBC | THE INDEPENDENT | SITA PLANASARI AQUADINI