TEMPO.CO, Kabul - Militan kelompok bersenjatan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) diduga membunuh enam pekerja Palang Merah Internasional (ICRC) asal Afganistan.
"Menurut pejabat pemerintah, ketika nyawanya dihabisi ISIS mereka sedang membawa bantuan ke kawasan yang dihantam badai salju mematikan," tulis Al Jazeera, Kamis 9 Fabruari 2017.
Dua pekerja lainnya, jelas juru bicara ICRC Thomas Glass, belum ditemukan setelah serangan oleh kelompok yang belum ditahui itu berlangsung di Provinsi Jowzjan pada Rabu, 8 Februari 2017.
"Saya menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban meninggal dan yang belum ditemukan," kata Presiden ICRC, Peter Maurer, melalui akun Twitter.
Menanggapi insiden ini, Gubernur Jowjan Lotfullah Azizi mengatakan kepada kantor berita Reuters, para pekerja bantuan kemanusiaan itu berada dalam konvoi yang sedang mengangkut suplai ke area yang dihantam longsoran salu ketika mereka menjadi target serangan oleh personil yang diduga dari ISIS.
"ISIS sangat aktif di daerah tersebut," ucap Azizi.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Jowjan Rahmatullah Turkistani, menerangkan, mayat pekerja ssosial itu telah diangkut ke ibu kota provinsi. "Kami sedang operasi pencarian korban hilang," ujarnya.
Juru bicara Taliban, Zabiullah Mujahid, menyatakan tidak terlibat dalam aksi serangan terhadap pekerja Palang Merah Internasional.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN