TEMPO.CO, Astana - Beberapa perwakilan dari Rusia, Turki dan Iran mulai bertemu di Astana, ibu kota Kazakhstan, untuk membicarakan soa teknis gencatan senjata di Suriah.
Pertemuan itu berlansung dua pekan setelah tiga negara itu mencapai kesepakatan di Astana mengenai mekanisme pemantauan terhadap gencatan senjata yang tak berlaku pada Desember 2016.
"Pertemuan tersebut sekaligus untuk memuluskan jalan perundingan yang diprakrasai PBB pada Februari 2017 ini," tulis Al Jazeera, Senin 6 Februari 2017.
Pada pertemuan tersebut, jelas Al Jazeera, perwakilan Yordania diharapkan turut ambil bagian.
Agenda pertemuan, kata juru bciara Kantor Kementerian Luar Negeri Kazakhstan, meliputi meninjau kembali gencatan senjata antara pemerintah Suriah dengan pemberontak serta mendiskuskan proposal oposisi tentang gencatan senjata.
"Pertemuan ini membahas bagaimana mengontrol pemberlakuan gencatan senjata," kata juru bicara Kementerian.
Menurutnya, para perwakilantiga negra tersebut juga membicarakan soal kerjasama menangani masalah kemanusiaan dan meningkatkan kepercayaan antara pemerintah Suriah dan oposisi.
Kementerian Luar Negeri Kazakhstan tidak bersedia memberikan informasi nama delegasi ketiga negara tersebut. Pertemuan itu dinyatakan tertutup dari liputan awak media.
AL ARABIYA | CHOIRUL AMINUDDIN