Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Partai Komunis Filipina (1) - Setelah Merdeka Kian Tersudut

image-gnews
Anggota pemberontak komunis Tentara Rakyat membaca surat kabar lokal saat berada di tempat persembunyiannya di pegunungan Sierra Madre, Filipina, 23 November 2016. AP/Aaron Favila
Anggota pemberontak komunis Tentara Rakyat membaca surat kabar lokal saat berada di tempat persembunyiannya di pegunungan Sierra Madre, Filipina, 23 November 2016. AP/Aaron Favila
Iklan

TEMPO.CO, Manila- Partai Komunis Filipina (CPP) pekan ini mengungkapkan rasa kecewanya terhadap pemerintahan Rodrigo Duterte yang dituduh ingkar janji. Sudah tujuh bulan menjadi presiden, Duterte belum memenuhi janji-janji kampanyenya. Ahasil gencatan senjata yang dibuat sejak 26 Agustus 2016 dihentikan secara sepihak oleh CPP. Perang gerilya pun kembali dilakukan.

Bagaimana sebenarnya sejarah lahirnya CPP di Filipina yang dikenal dengan perang gerilyanya yang sudah menelan ratusan bahkan ribuan korban?

Partai Komunis Filipina atau CPP mendasarkan gerakan mereka pada paham Maoisme yakni paham yang berasal dari ajaran pemimpin komunis Cina, Mao Zedong yang berakar pada Marxisme. CPP telah dibentuk sejak lama, bahkan sebelum Filipina merdeka.

Berita terkait:
Ribut PKI, Pemberontak Komunis Filipina Dirangkul Duterte
Filipina Minta AS Hapus Nama Pemimpin Maoist Sebagai Teroris
Pemberontak Komunis Filipina Lanjutkan Perang Gerilya

CPP awalnya dibentuk untuk melawan invasi Jepang pada Perang Dunia II. Namun setelah Filipina mendapat kemerdekaan dari Amerika Serikat, kelompok kiri itu kian tersudutkan bahkan terancam dibasmi. Sejak itu mereka terus bergerilya di daerah-daerah pinggiran dan hutan untuk memberontak.

Tepat pada Desember 1968, bersamaan dengan ulang tahun pemimpin revolusi Cina, Mao, CPP yang tak terorganisir baik kembali dibentuk. CPP  kemudian bertahan hingga kini di bawah pimpinan Jose Maria Sison.

Dalam mendukung gerakannya, CPP kemudian mendirikan sayap militernya yang disebut dengan Tentara Rakyat Baru atau disingkat NPA pada tahun 1969 atau tiga bulan setelah Sison mendirikan CPP.

Sejak itu, CPP bersama NPA terus melakukan pergerakan untuk melawan pemerintah Filipina yang dituduh telah dikendalikan oleh Amerika Serikat.

Kekuatan NPA bertambah besar setelah Ferdinand Marcos berkuasa dan memberlakukan darurat militer di Filipina pada 1972. NPA kemudian mendirikan kamp di hutan-hutan dan meluncurkan serangan yang menargetkan militer dan polisi serta pasukan AS.

Selama pemberontakannya, tercatat sebanyak 150 ribu orang,  baik dari militer, polisi, NPA dan warga sipil tewas. Pemberontakan yang membuat Sison ditangkap tersebut dikatakan sebagai penghambat laju pertumbuhan ekonomi Filipina.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

CPP sempat berjaya setelah berhasil memboikot pemilu pada 1986 dan menggulingkan Marcos. Kekuasaan Filipina kemudian berpindah ke tangan Presiden Corazon Aquino.

Corazon kemudian membebaskan Sison untuk melakukan pembicaraan damai, namun Sison justru melarikan diri ke Belanda dan tinggal di sana sebagai pelarian politik.

Sepeninggalan Sison ke Belanda, perpecahan mulai terjadi di dalam tubuh CPP pada awal 1990-an. Perbedaan strategi menyebabkan perpecahan di jajaran pemberontak dan pembersihan internal berdarah yang menewaskan ratusan orang.

Perpecahan itu menyebabkan pelemahan kekuatan NPA, dimana dari puluhan ribu pasukan, tersisa hanya ribuan saja. Para pejuang yang tersisa mengandalkan pajak revolusioner untuk bertahan hidup serta memeras uang dari pengusaha. Kekerasan terhadap warga sipil dan polisi pun tak terelakan sejak itu.

Pada 1995 pemerintah membuka kembali pembicaraan damai, beberapa kesepakatan seperti HAM dan kemanusiaan tercipta saat itu. Namun negosiasi damai runtuh pada 2001, setelah pemerintah Filipina, AS dan Uni Eropa menetapkan CPP dan NPA sebagai organisasi teroris dan Sison masuk daftar teroris AS.

Pembicaraan damai kemudian baru dibuka kembali pada saat presIden Duterte berkuasa, dimana beberapa tokoh CPP dijanjikan masuk dalam kabinet, tahanan politik dibebaskan, Maoist dihapus dari daftar teroris dan Sison sepenuhnya dibebaskan.

CPP yang eksis hingga saat ini menjadikannya sebagai organisasi pemberontakan terlama di Asia.

INQUIRER|YON DEMA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

5 hari lalu

Jalan yang terendam banjir setelah hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. Pusat Meteorologi Nasional mengatakan UEA mengalami curah hujan terberat dalam 24 jam terakhir sejak mulai mengumpulkan data pada tahun 1949, menambahkan bahwa curah hujan tertinggi tercatat di daerah 'Khatm Al Shakla' di Al Ain mencapai 254 mm. Gelombang badai petir yang hebat disertai hujan lebat mempengaruhi sebagian besar kota di UEA pada tanggal 16 April terutama di Dubai, Sharjah dan Al Ain di mana pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions Asia antara Klub Al-Ain UEA dan Al-Hilal dari Arab Saudi telah ditunda. EPA-EFE/STRINGER
Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.


Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

16 hari lalu

Foto udara menunjukan kapal-kapal yang diduga miliki Cina, berkeliaran di sekitar Pulau Thitu, salah satu dari sembilan fitur yang diduduki Filipina di Kepulauan Spratly, di Laut China Selatan yang disengketakan, 9 Maret 2023. REUTERS/Eloisa Lopez
Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.


Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

19 hari lalu

Chocolate Hills, Carmen, Bohol, Filipina. Unsplash.com/Brett Andrei Martin
Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

Chocolate Hills merupakan bukit-bukit landari yang bergerombol di pulau Bohol, Filipina


Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

19 hari lalu

Para pekerja melakukan operasi penyelamatan di lokasi di mana sebuah bangunan runtuh setelah gempa bumi, di Hualien, Taiwan, dalam tangkapan layar yang diambil dari rekaman video SET TV pada 3 April 2024. SET TV/Handout via REUTERS
Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

Dua bangunan yang rusak paling parah akibat gempa Taiwan masih utuh, memungkinkan penghuninya untuk memanjat ke tempat yang aman melalui jendela.


AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

20 hari lalu

Kapal militer Tiongkok beroperasi di Whitsun Reef di Laut Cina Selatan, 2 Desember 2023. Penjaga Pantai Filipina/Handout via REUTERS.
AS, Filipina dan Jepang akan Bahas Laut Cina Selatan pada KTT Trilateral

Pembahasan di KTT trilateral antara Amerika Serikat, Filipina dan Jepang pekan depan akan mencakup Laut Cina Selatan.


Korban Jiwa Gempa Taiwan Menjadi Sembilan Orang, 50 Lainnya Dilaporkan Hilang

22 hari lalu

Petugas menyisir lokasi gempa yang meruntuhkan sebuah bangunan di Hualien, Taiwan, 3 April 2024. Ini adalah gempa terkuat yang melanda pulau itu setidaknya dalam 25 tahun terakhir. Taiwan National Fire Agency/Handout via REUTERS
Korban Jiwa Gempa Taiwan Menjadi Sembilan Orang, 50 Lainnya Dilaporkan Hilang

Gempa Taiwan menewaskan sedikitnya sembilan orang dan 50 lainnya dilaporkan hilang dalam perjalanan ke taman nasional


Joe Biden dan Xi Jinping Bicara Soal Taiwan dan Laut Cina Selatan

22 hari lalu

Presiden Cina Xi Jinping melambaikan tangan saat bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di perkebunan Filoli di sela-sela KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC), di Woodside, California, AS, 15 November 2023. Untuk pertama kalinya dalam satu tahun Xi Jinping dan Biden bertemu melakukan pembicaraan yang bertujuan mengurangi perselisihan antara kedua negara adidaya tersebut mengenai konflik militer, perdagangan narkoba dan kecerdasan buatan. REUTERS/Kevin Lamarque
Joe Biden dan Xi Jinping Bicara Soal Taiwan dan Laut Cina Selatan

Presiden Joe Biden dan Xi Jinping mendiskusikan soal Taiwan dan Laut Cina Selatan dalam percakapan telepon terbaru.


Taiwan Diguncang Gempa Terkuat dalam 25 Tahun, Satu Tewas Puluhan Luka-luka

22 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi
Taiwan Diguncang Gempa Terkuat dalam 25 Tahun, Satu Tewas Puluhan Luka-luka

Gempa bumi berkekuatan lebih dari 7 magnitudo mengguncang Taiwan, Jepang hingga Filipina. Puluhan orang luka-luka, 1 tewas.


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

27 hari lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


Ferdinand Marcos Jr Janji akan Balas Tindakan Beijing di Laut Cina Selatan

28 hari lalu

Bendera Filipina berkibar dari BRP Sierra Madre, sebuah kapal Angkatan Laut Filipina yang kandas sejak 1999 dan menjadi detasemen militer Filipina di Second Thomas Shoal yang disengketakan, bagian dari Kepulauan Spratly, di Laut Cina Selatan, 29 Maret 2014. REUTERS  /Erik De Castro
Ferdinand Marcos Jr Janji akan Balas Tindakan Beijing di Laut Cina Selatan

Ferdinand Marcos Jr. akan menerapkan tindakan balasan yang proporsional terhadap serangan Cina di Laut Cina Selatan.