Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ramai-Ramai Menentang Amerika

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Havana:Musuh-musuh besar kebijakan Washington, yang tersebar dari Havana hingga Pyongyang, Ahad (17/9) kemarin melalui Konferensi Tingkat Tinggi Negara Non Blok menyerukan upaya menentang dominasi Amerika di panggung dunia internasional. Lebih 50 kepala negara dan pemimpin dunia dari seratusan negara berkembang itu juga menolak penggunaan cap "poros setan" dan mendukung program nuklir Iran guna kemaslahatan rakyat di sana. "Imperialisme ala Amerika menurun. Kini dwi kutub Dunia tercipta," kata Presiden Venezuela Hugo Chavez dalam wawancara dengan televisi Venezuela. "Gerakan Non-Blok terlahir kembali guna menyatukan Selatan." Tetapi sejumlah negara yang punya hubungan dekat dengan Washington, seperti India, Pakistan, Malaysia, Chile, Peru, dan Kolombia mencoba untuk menghindari konfrontasi dan aksi mencela Amerika. "KTT ini tak ditujukan untuk menggalang semangat anti-Amerika, kok," kata Perdana Menteri Malaysia Abdullah Ahmad Badawi yang selama tiga tahun belakangan ini memimpin gerakan ini. Tapi kenyataannya, beberapa pemimpin dunia memakai podium untuk menyentil Amerika dan sekutunya. Diantaranya, yang paling vokal, adalah Korea Utara. Ketua Parlemen Korea Utara Kim Yong-nam menuding Gedung Putih melancarkan aksi-aksi sepihak menindas negeri-negeri kecil. "Amerika memakai isu-isu hak asasi manusia untuk mencampuri urusan dalam negeri negara lain," tutur Kim seraya menambahkan Amerika mengingkari kebebasan negara-negara yang ingin maju dan berkembang sesuai keinginan mereka sendiri. "Cara-cara seperti itu hanya akan menciptakan ketidakstabilan politik dan mengancam keamanan dunia!" Menteri Luar Negeri Kuba Filipe Perez Roque mendesak agar para pemimpin KTT Non-Blok tak sekadar bicara. "Kita (anggota Non-Blok) harus bertindak di pelbagai forum internasional. Dan membuktikan kekuatan kita," katanya. Maklum, jumlah negara anggota Gerakan Non-Blok dua pertiga jumlah anggota Perserikatan Bangsa Bangsa. Sementara itu tuan rumah Raul Castro, yang mewakili kakaknya Fidel Castro, menyatakan gerakan nonblok tengah terlahir kembali. Tak seperti abangnya, Fidel, yang sorang orator sejati dan penuh kharisma, Raul yang menanggalkan seragam militernya di pertemuan itu tak banyak bicara. Pidato pembukaan yang disampaikannya pun singkat. Dalam pertemuan puncak gerakan yang terlahir dari perang dingin Amerika dan Uni Soviet pada 1961 itu para anggota bersepakat mendukung program nuklir Iran. Mereka memandang Iran berhak mengembangkan, meneliti, dan memproduksi energi nuklir. Di sisi lain mereka mengajurkan agar Teheran bersedia bekerja sama dengan Badan Energi Atom Dunia. Sedangkan India dan Pakistan sepakat untuk mencairkan perundingan damai mereka yang sempat membeku lantaran teror bom kereta Mumbai. Pertemuan itu dihadiri Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan, sedang Amerika menolak hadir. scotsman/cbc/andree priyanto
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hari-hari Terakhir Ikon Revolusi Che Guevara

10 Oktober 2017

Lukisan Che Guevara
Hari-hari Terakhir Ikon Revolusi Che Guevara

Gagal memimpin revolusi di Kongo, Che Guevara beralih ke Bolivia. Ia mati dieksekusi militer negara itu yang sudah dilatih Amerika Serikat.


Bolivia Peringati 50 Tahun Kematian Che Guevara

10 Oktober 2017

Seorang pria berjalan di depan mural pemimpin pejuang revolusi Che Guevara di Havana (7/10).  Empat puluh enam tahun setelah ia ditangkap oleh tentara di hutan Bolivia dan dieksekusi yang diperingati 8 Oktober. REUTERS/Enrique de la Osa
Bolivia Peringati 50 Tahun Kematian Che Guevara

"Setiap orang akan mati. Tapi pemikirannya, tidak," kata Presiden Bolivia, Evo Morales.


Obama Cabut Bebas Visa bagi Imigran Kuba  

13 Januari 2017

Fidel Castro. REUTERS/Alex Castro
Obama Cabut Bebas Visa bagi Imigran Kuba  

Presiden Amerika Serikat Barack Obama resmi mencabut kebijakan bebas visa bagi imigran asal Kuba.


UU Ini Larang Pemakaian Nama Fidel Castro di Tempat Umum

29 Desember 2016

Warga antre untuk memberikan penghormatan kepada pemimpin revolusi Kuba, Fidel Castro, di Revolution Plaza, Havana, Kuba, 28 November 2016. REUTERS/Stringer
UU Ini Larang Pemakaian Nama Fidel Castro di Tempat Umum

Majelis Nasional Kuba (parlemen) menyetujui undang-undang yang melarang penggunaan nama ataupun patung Fidel Castro di tempat-tempat publik.


Wasiat Fidel Castro: Namanya Tak Boleh Jadi Nama Jalan  

5 Desember 2016

Presiden Kuba, Fidel Castro (kiri), dan legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona bermain bola selama wawancara di La Havana, Kuba, 26 Oktober 2005. REUTERS/Canal 13
Wasiat Fidel Castro: Namanya Tak Boleh Jadi Nama Jalan  

Tak boleh juga ada patung, monumen, atau taman yang dibangun untuk menghormatinya.


Abu Fidel Castro Dikubur Dekat Pahlawan Kuba  

4 Desember 2016

Kendaraan militer Kuba yang membawa abu jenazah mendiang Fidel Castro menuju Santiaga melintasi Havana, Kuba, 30 November 2016. REUTERS
Abu Fidel Castro Dikubur Dekat Pahlawan Kuba  

Tembakan salvo 21 kali mengiringi abu Fidel Castro memasuki tempat peristirahatan terakhirnya.


Intel Amerika Berkali-kali Mencoba Membunuh Fidel Castro

28 November 2016

Presiden Kuba, Fidel Castro menyampaikan pidatonya di depan ratusan para massa demonstrasi saat berada di Santiago, Kuba, 8 Juni 2002. AP/Cristobal Herrera, File
Intel Amerika Berkali-kali Mencoba Membunuh Fidel Castro

CIA pernah mengirim Marita Lorenz, mantan kekasih Castro,
untuk

membunuhnya. Bukannya menghabisi Castro, Lorenz malah bercinta


dengannya.


Hormati Castro, Palestina Kibarkan Bendera Setengah Tiang  

28 November 2016

Pemimpin Kuba Fidel Castro berbicara kepada orang banyak selama pawai kemenangan setelah jatuhnya rezim Batista di Havana, Kuba, 6 Februari 1959. AP
Hormati Castro, Palestina Kibarkan Bendera Setengah Tiang  

Presiden Palestina Mahmoud Abbas memerintahkan agar bendera Palestina dikibarkan setengah tiang untuk menghormati mantan Presiden Kuba Fidel Castro.


Kenangan Gorbachev Tentang Fidel Castro

26 November 2016

Pemimpin Kuba, Fidel Castro berdiri di perkebunan tebu di Kuba, 14 April 1966. Mantan Presiden Fidel Castro, yang berkuasa selama setengah abad, meninggal pada usia 90. Roberto Salas/Prensa Latina via AP
Kenangan Gorbachev Tentang Fidel Castro

Gorbachev mengatakan peran Fidel sebagai penguat bangsa masih besar dalam beberapa tahun terakhir.


Castro Meninggal, Kalla: Dia Pejuang Luar Biasa  

26 November 2016

Castro Meninggal, Kalla: Dia Pejuang Luar Biasa  

Kalla mengatakan Castro adalah sahabat Indonesia yang baik pada masa Bung Karno.