TEMPO.CO, Kiev - Presiden Ukraina, Petro Poroshenko, mengatakan, dia akan menggelar referendum untuk bergabung dengan Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Dia mengklaim mayoritas rakyat Ukraina, 54 persen, menyuarakan akan bersama-sama dengan aliansi militer tersebut.
Baca juga:
Ukaina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas
Ukraina Sita Rudal Milik Iran, Diselundupkan dari Rusia
Dalam sebuah wawancara dengan koran Jerman, Berliner Morgenpost, Poroshenko bersumpah akan melakukan segala cara agar Ukraina bisa bergabung dengan NATO jika rakyat memberikan dukungan.
"Empat tahun lalu, hanya 16 persen rakyat Ukraina yang menghendaki Ukraina masuk ke dalam NATO. Sekarang ini 54 persen," ungkap Poroshenko.
"Sebagai presiden, saya akan memberikan pandangan kepada masyarakat saya dan saya akan mengelar referendum dengan isu masuk menjadi anggota NATO.'
Sebelumnya, pada Februari 2014, tak lama setelah terpilih menjadi presiden menggantikan pendahulunya, Viktor Yanukovych dukungan Rusia, dia berjanji menempatkan Ukraina di bawah perlindungan militer Barat.
Seperi setali tiga uang, pemimpin Barat pro-Ukraina selanjutnya memperbaruhi sikapnya terhadap negheri pecahan Uni Soviet itu setelah Rusia menganeksasi jazirah Crimea dan mendukung pemberontak pro-Rusia dalam perang sparatis di wilayah timur Ukraina. Akibat perang sparatis itu lebih dari 10 ribu orang tewas.
TELEGRAPH | CHOIRUL AMINUDDIN