TEMPO.CO, Quebec - Mohamed Labidi tampak kehilangan kata-kata untuk berucap. Air matanya meleleh mengalir di pipinya setelah beberapa menit di atas podium.
Bekas Presiden Pusat Kebudayaan Islam Quebec di Kota Quebec, Kanada, tempat insiden penembakan mengakibatkan enam jamaah masjid tewas saat salat pada Ahad, 29 Januari 2017, itu belum sanggup membuka mulut. Air matanya terus menetes.
"Saya tak dapat mengekspresikan betapa menyakitkannya tragedi yang menghantam komunitas kami di tempat beribadah saat jamaah sedang salat," ucap Labidi di acara jumpa pers di Kota Quebec, Senin pagi waktu setempat, 30 Januari 2017.
"Kami tersentuh dengan solidaritas ini sehingga mengurangi rasa sakit kami," katanya dengan suara terisak.
Itu adalah respons emosional Labidi yang menggema di antara anggota jamaah dan perwakilan komunitas muslim di seluruh wilayah Quebec terhadap dampak penembakan mematikan di sebuah masjid populer di ibu kota provinsi.
Setidaknya satu orang pria bersenjata masuk ke dalam Pusat Kebudayaan Islam di Ste-Foy sesaat setelah salat isya. Pria itu memuntahkan timah panas dari senapannya ke ruangan.
Peluru tajam itu menghantam para jemaah yang sedang salat, berdoa, membaca Quran dan bercakap-cakap. Akibat ulah pria itu, enam orang tewas seketika dan delapan lainnya luka-luka.
"Enam saudara kami yang kemarin salat bersama kami, saling bersalaman dengan kami ditembak dari belakang," ujar jamaah lainnya di Quebec sambil menitikkan air mata, Senin.
Tak kurang dari Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, dan Gubernur Quebec, Philippe Couillared, mengecam aksi brutal tersebut sebagai "sebuah aksi teroris."
"Orang-orang tidak berdosa yang sedang menjalankan ibadah menjadi sasaran. Mereka tidak membuat kesalahan, ini adalah serangan teroris," kata Trudeau di depan anggota parlemen, Senin siang waktu setempat, 30 Januari 2017.
Dia melanjutkan, "Ini adalah serangan terhadap nilai-nilai yang paling intrinsik. Sebagai orang Kanada, kita menghargai nilai-nilai keterbukaan, keragaman dan kebebasan beragama."
"Bagi lebih dari satu juta umat muslim Kanada, saya ingin mengatakan secara langsung kepada kalian, kami semua bersama Anda. Tiga puluh enam juta hati senantiasa bersama Anda," ucapnya.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN