TEMPO.CO, Kota Kinabalu – Sebuah perahu yang mengangkut 28 turis asal Cina karam di dekat tempat wisata populer pulau Mengalum, Malaysia.
Seperti dilaporkan Reuters, Senin 30 Januari 2017, akibat kecelakaan tersebut, tiga wisatawan Cina ditemukan tewas.
Sementara itu lima turis lainnya bersama dengan satu anggota awak Malaysia, dinyatakan hilang setelah kapal mereka tenggelam di lepas pantai Kalimantan.
Baca : Angkut 28 Turis Cina, Sebuah Kapal Hilang di Malaysia
Kapal jenis camaran itu berangkat dari Kota Kinabalu, ibu kota negara bagian Malaysia timur Sabah, pada Sabtu pagi lalu pukul 09.00 waktu setempat.
Kapal tersebut mengangkut tiga anggota awak kapal bersama dengan 31 penumpang. Setidaknya 20 orang warga negara Cina dan dua anggota awak berhasil diselamatkan kemarin.
"Menurut nakhoda, kapal itu rusak setelah terkena gelombang yang kuat, dan akhirya tenggelam. Semua wisatawan terjebak bersama-sama dan terbawa oleh arus," kata Direktur Jenderal Badan Maritim Malaysia, Ahmad Puzi Ab Kahar.
Ia juga mengoreksi pengumuman sebelumnya yang menyebutkan tim penyelamat telah menemukan 23 warga negara Cina dengan selamat.
Ahmad Puzi mengatakan seorang nahkoda kapal asal Malaysia berhasil diselamatkan bersama anggota kru lainnya kemarin pada pukul 02.00 waktu setempat.
Pihak berwenang pun sedang menyelidiki insiden ini, termasuk apakah kapal tersebut layak digunakan sebagai kapal wisata.
“Kondisi cuaca yang cukup buruk dengan gelombang yang sangat tinggi, yang menimbulkan pertanyaan apakah perahu layak untuk pergi ke laut,” ujar Menteri Keamanan Nasional Malaysia Shahidan Kassim.
Shahidan mengatakan pemerintah akan mengerahkan tim pencari yang dapat beroperasi pada malam hari untuk mencari orang-orang yang masih hilang.
Adapun tim pencari terdiri dari Angkatan Laut Malaysia, polisi maritim, dan angkatan udara. Mereka dilibatkan dalam pencarian hingga menempuh jarak sejauh 400 mil laut.
Namun, pencarian masih terhambat oleh angin kencang dan perairan berombak.
“Saat ini kondisi masih kritis mengingat cuaca buruk,” tutur Kepala Angkatan Laut Malaysia Ahmad Kamarulzaman Ahmad Badaruddin.
Sementara itu, Presiden Cina Xi Jinping meminta kepada seluruh departemen pemerintah negaranya untuk meningkatkan kerjasama dengan rekan-rekan mereka di Malaysia sebagai bentuk upaya penyelamatan.
Administrasi Pariwisata Nasional Cina mengatakan telah melaksanakan prosedur tanggap darurat.
REUTERS | BBC | LARISSA | SITA