Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

10 tahun Kebebasan Berekspresi, Apa kata Akademisi?  

image-gnews
Sekitar 50 peserta mengikuti Global Inter Media Dialogue (GIMD) yang digelar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia bekerja sama dengan Universitas Akershus Oslo Norwegia, 23-25 Januari 2017, di Depok. TEMPO/Martha Warta Silaban
Sekitar 50 peserta mengikuti Global Inter Media Dialogue (GIMD) yang digelar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia bekerja sama dengan Universitas Akershus Oslo Norwegia, 23-25 Januari 2017, di Depok. TEMPO/Martha Warta Silaban
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Sekitar 50 akademisi, aktivis dan jurnalis dari berbagai negara berdiskusi membahas kebebasan berekspresi. Mereka berasal dari Norwegia,  Inggris, Malaysia, Turki, Tunisia, Bangladesh, Pakistan, Afganistan, Irak, Iran, Suriah, Mesir, Indonesia serta perwakilan UNESCO di Jakarta.

Kegiatan yang diselenggarakan Universitas Indonesia bekerja sama dengan Universitas Akershus Oslo Norwegia mengangkat topik "Ten Years Debating Freedom of Expression" Global Inter Media, di Auditorium Juwono Sudarsono, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Depok, 23-25 Januari 2017.

Baca juga:
Jurnalis Arab Desak Mesir Bebaskan Wartawan Al Jazeera
Turki Tutup Puluhan Organisasi Media
Di Turki: 107 Jurnalis Dipenjara, 155 Media Ditutup

Seminar dibuka dengan diskusi panel bertopik "Looking Back, Looking Forward: Globalizing Freedom of Expression," yang dibawakan oleh Profesor Elisabeth Eide, Direktur Departeman Jurnalisme dan Studi Media di Universitas Akershus Oslo; Doktor Ade Armando, dosen Komunikasi Universitas Indonesia; Bambang Harymurti, Komisaris PT Inti Media Harian; dan Atta Ansari, jurnalis dokumententer Norwegian Broadcasting Corporation.

Elisabeth mengatakan konferensi ini digelar kembali di Indonesia setelah 10 tahun lalu diadakan pertama kali pasca kontroversi kartun Nabi Muhammad di media Denmark, Jyllands-Posten, pada September 2005. Konferensi digelar setahun kemudian. "Kami mengajak akademisi, jurnalis dan editor dari berbagai negara untuk berdialog memahami isu-isu kebebasan berekspresi," kata Elisabeth.

Ia menyatakan iklim politik di berbagai belahan dunia dipengaruhi oleh kontroversi 12 kartun Nabi Muhammad tersebut yang kemudian menyebar menjadi isu global. “Beberapa bulan setelah itu, beberapa kartun dicetak di Mesir dan Prancis. Bahkan memunculkan reaksi kekerasan di Nigeria, Libya, Afganistan dan Pakistan, “ kata Elisabeth yang menggagas pertemuan ini.

Menurutnya, kebebasan berekspresi dijamin di Pasal 19 deklarasi PBB. Namun di satu sisi kebebasan itu harus bertanggung jawab. “Karena kita hidup saling tergantung satu sama lain dengan latar belakang suku dan keyakinan berbeda,” kata dia yang juga menggelar pertemuan serupa di Asia Selatan dan Timur Tengah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun kehadiran media Internet dan media sosial tidak dapat dipungkiri memicu begitu cepatnya penyebaran informasi, yang semula bersifat nasional menjadi ke berbagai belahan dunia. “Kita hidup di mana ruang publik menjadi cair dan tembus,” kata dia.

Ade Armando pun menuturkan demokrasi di Indonesia mengalami pergeseran dengan kehadiran teknologi Internet. Beberapa kelompok Islam di Indonesia mendirikan media baru (online) untuk menyampaikan suara mereka tanpa pengawasan pemerintah. Kondisi ini tidak dapat ditemukan ketika di masa Orde Baru.

“Media masa Islam di masa Orde Baru tidak bisa menyampaikan semangat untuk mendirikan negara Islam atau menolak demokrasi di Indonesia,” kata Ade. Tapi kondisinya berbeda saat ini, sejumlah media dengan dana sedikit berdiri dan meraih popularitas yang luas di komunitas Islam.

Di sisi lain, kelompok Islam juga menggunakan berbagai model media massa modern, seperti menulis dan memproduksi novel, merekam lagu, dan bahkan film yang berisi pesan mendirikan negara Islam.

Bahkan dengan adanya media sosial, kelompok Islam dapat membuat komunitas virtual untuk mengkampanyekan Islamisasi. Seperti yang dilakukan ISIS dengan kampanye teror melalui situs, Twitter, blog, dan Youtube. "Islamis di Indonesia pun melakukan hal serupa."

MARTHA WARTA SILABAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Geger Rekapitulasi Suara di Kota Depok: Dugaan Intimidasi hingga Viral Surat PPK Mundur

22 hari lalu

Sejumlah massa dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Depok membawa miniatur keranda berkain putih bertuliskan 'Matinya Demokrasi' saat menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor KPU Depok, Jawa Barat, Rabu, 6 Maret 2024. Aksi tersebut buntut dari temuan dugaan penggelembungan suara saat rekapitulasi suara di panitia pemilihan kecamatan (PPK) guna meningkatkan suara salah satu caleg DPR RI Dapil VI dari partai lain dan berharap agar KPU Kota Depok tegas menjunjung netralitas hingga integritas agar pesta demokrasi yang jujur dan adil. TEMPO/M Taufan Rengganis
Geger Rekapitulasi Suara di Kota Depok: Dugaan Intimidasi hingga Viral Surat PPK Mundur

Proses rekapitulasi penghitungan suara di Kota Depok diwarnai dugaan intimidasi. Proses rekapitulasi sempat terhenti.


Politikus PDIP Sebut Relokasi Paksa Siswa SDN Pondok Cina 1 Bukti Keangkuhan Penguasa Depok

11 Januari 2024

Orang tua siswa SDN Pondok Cina 1 yang masih bertahan di gedung sekolah lama di Jalan Margonda Km 4,5 Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, Depok, Rabu, 3 Januari 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Politikus PDIP Sebut Relokasi Paksa Siswa SDN Pondok Cina 1 Bukti Keangkuhan Penguasa Depok

Wakil Ketua DPRD Kota Depok dari Fraksi PDIP, Hendrik Tangke Allo, menilai relokasi paksa siswa SDN Pondok Cina 1 bukti keangkuhan penguasa Depok.


Wali Kota Gratiskan Depok Open Space Dipakai untuk Pertunjukan

25 Desember 2023

Suasana saat peresmian Depok Open Space depan balai kota, Jalan Margonda Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Sabtu malam, 23 Desember 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Wali Kota Gratiskan Depok Open Space Dipakai untuk Pertunjukan

Warga Kota Depok dipersilakan memanfaatkan Depok Open Space jika ingin membuat pertunjukan di sana tanpa dipungut biaya


PMT Lokal Rp 18 Ribu hanya Dapat 2 Otak-otak, Kota Depok: Bukan Otak-otak Pinggir Jalan

17 November 2023

Suasana lomba cipta menu untuk Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan lokal di Kediri, Jawa Timur. (ANTARA/HO Dinas Kominfo Kota Kediri)
PMT Lokal Rp 18 Ribu hanya Dapat 2 Otak-otak, Kota Depok: Bukan Otak-otak Pinggir Jalan

Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk lebih menekan angka stunting di Kota Depok ramai diperbincangkan


Hendak Study Tour, Bus Rombongan SMPN 3 Depok Kecelakaan di Cipali

5 Oktober 2023

Ilustrasi mobil kecelakaan tunggal. thebalance.com
Hendak Study Tour, Bus Rombongan SMPN 3 Depok Kecelakaan di Cipali

Bus yang ditumpangi siswa SMP Negeri 3 Depok dikabarkan mengalami kecelakaan di Tol Cipali


Wali Kota Sebut Pemkot Depok Gelar Salat Istisqa Minimalis, Begini Penjelasannya

4 Oktober 2023

Suasana saat Salat Istisqa yang digelar di Lapangan Balaikota Depok, Rabu, 4 Oktober 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Wali Kota Sebut Pemkot Depok Gelar Salat Istisqa Minimalis, Begini Penjelasannya

Pemerintah Kota Depok menggelar salat minta hujan atau Salat Istisqa di Lapangan Balai Kota Depok, Rabu, 4 Oktober 2023.


PKS Prioritaskan Usung Kader Internal untuk Cawalkot Depok

27 Agustus 2023

Presiden PKS Ahmad Syaikhu (tengah) saat menghadiri acara konsolidasi partainya di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat, 18 Agustus 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono
PKS Prioritaskan Usung Kader Internal untuk Cawalkot Depok

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah membuat petunjuk pelaksanaan soal pemilihan kepala daerah 2024.


Kota Depok Jadi Wilayah dengan Polusi Udara Terburuk di Indonesia Pagi Ini

27 Agustus 2023

Kondisi langit Jakarta diselimuti kabut polusi pada hari ketiga pelaksanaan work from home (WFH) bagi 50 persen aparatur sipil negara di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, Rabu 23 Agustus 2023. Menurut situs IQAir, pada Rabu sekitar pukul 08.00 nilai inseks kualitas udara di Jakarta adalah 157 atau dalam kondisi tidak sehat. Tempo/Tony Hartawan
Kota Depok Jadi Wilayah dengan Polusi Udara Terburuk di Indonesia Pagi Ini

Polusi udara di Kota Depok sempat masuk ke dalam kategori sangat tidak sehat.


Bikin Takut Warga Sekitar, Tangki Air Raksasa PDAM Depok Berdiri untuk Alasan Ini

19 Agustus 2023

Penampakan water tank PDAM Tirta Asasta Depok berkapasitas 10 juta liter yang ditolak warga di Jalan Janger Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok, Ahad, 9 April 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Bikin Takut Warga Sekitar, Tangki Air Raksasa PDAM Depok Berdiri untuk Alasan Ini

Direktur Operasional PT. Tirta Asasta Depok (Perseroda) Dirman mengungkap alasan pembangunan tangki air kapasitas 10 juta liter di Jalan Janger.


Kritik dari Keluarga Pahlawan Tole Iskandar, Intoleran Jadi PR di Depok

17 Agustus 2023

Estiana, anak pahlawan nasional asal Depok Tole Iskandar bersama veteran usai upacara pengibaran bendera di Lapangan Balai Kota Depok, Kamis 17 Agustus 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kritik dari Keluarga Pahlawan Tole Iskandar, Intoleran Jadi PR di Depok

Penilaian diberikan usai mengikuti upacara pengibaran bendera di Lapangan Balai Kota Depok, Kamis pagi 17 Agustus 2023.