TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Terpilih Amerika Serikat AS, Donald Trump bertemu dengan Presiden AS Barack Obama menjelang pelantikannya yang dilaksanakan Sabtu dinihari, 21 Januari 2017 waktu Indonesia Barat. Sejumlah media massa di AS mencatat bahwa setelah dilantik, Trump akan menghapus sistem di rezim Obama.
Dikutip dari New York Times, Trump adalah presiden ke-45. Ia akan menggantikan Obama pada hari ini. Obama menyambut Trump di Gedung Putih dan menggelar pertemuan.
Baca juga:
David Foster Ogah Mendukung Pelantikan Donald Trump
Kesal, Trump Silakan Cina Simpan Drone yang Disita
"Ini upaya tidak hanya meningkatkan pelantikan Pak Trump, tapi mengangkat dia," ujar dia.
Sejumlah mantan presiden AS seperti George Bush dan Bill Clinton juga hadir dalam pelantikan tersebut. Tapi pelantikan Trump diwarnai dengan reaksi penolakan terhadap presiden terpilih. Ada ribuan masyarakat turun ke jalan untuk demonstrasi anti-Trump.
Obama sempat memberi salam terakhirnya melalui akun Twitternya. Dia mengatakan bahwa menjadi kehormatan baginya melayani warga AS selama 10 tahun terakhir.
"Saya tidak akan berhenti, saya akan menjadi warga negara, terinspirasi dari suara Anda tentang kebenaran, keadilan, humor, dan cinta," ucap Obama.
Dalam pelantikan ini, lawan politik Trump, Hillary Clinton juga hadir. Sementara puluhan anggota partai Demokrat di parlemen tetap memboikot pelantikan.
Donald Trump terpilih sebagai presiden setelah mengalahkan Clinton pada pemilu tahun lalu. Terpilihnya Trump mengagetkan banyak pihak, karena di banyak survei suara Clinton lebih mendominasi. Namun di balik bilik suara, Trump justru yang menang menjadi Presiden ke-45 Amerika Serikat.
NEW YORK TIMES | SKY NEWS | AVIT HIDAYAT