Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Abu Sayyaf Kembali Culik 3 WNI di Perairan Malaysia

image-gnews
Kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Filipina, Februari 2009. REUTERS
Kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Filipina, Februari 2009. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Makassar - Tiga Warga Negara Indonesia (WNI) asal Sulawesi Selatan dilaporkan telah diculik oleh komplotan bersenjata Abu Sayyaf di Perairan Lahat Datu, Malaysia Timur, Rabu 18 Januari 2017. Informasi tersebut diperoleh dari anggota Polri pada Konsulat Jenderal (Konjen) Republik Indonesia di Tawau, Malaysia Timur, Jumat 20 Januari 2017.

Juru Bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Komisaris Besar Dicky Sondani mengatakan setelah mendapat laporan tersebut, pihanya langsung mencoba menghubungi keluarga korban penculikan Abu Sayyaf itu.

Baca juga:
Duterte Perintahkan Militer Mengebom Abu Sayyaf dan Sandera
Pemerintah Kembali Bebaskan 2 WNI dari Kelompok Abu Sayyaf
Menhan Minta WNI Jauhi Wilayah Rawan Perompakan 

"Kami mendapat informasi jika ada warga Indonesia asal Sulsel yang diculik kelompok separatis dari Filipina di perairan Malaysia Timur," kata Dicky, Jumat 20 Januari 2017.

Menurut Dicky, dua dari tiga WNI yang diculik Abu Sayyaf  berasal dari Kabupaten Kepulauan Selayar, bernama Hamdan dan Sudarling. Keduanya merupakan warga Pulau Bembe Kepulauan Selayar yang masih memiliki hubungan kekerabatan. "Sudarling itu adalah keponakan Hamdan," kata dia. Sedangkan satu WNI lainnya, Dicky belum dapat memberikan penjelasan tentang identitasnya.

Namun, berdasarkan informasi yang dihimpun satu korban penculikan itu bernama Subandri berasal dari Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan. Ketiga korban penculikan itu berada diperairan Malaysia yang memang dekat dari Filipina. Saat memakai kapal nelayan, mereka tiiba-tiba tak diketahui keberadaannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Kepolisian Resor Selayar, Ajun Komisaris Besar Polisi, Eddy Suryantha Tarigan menjelaskan,  pihaknya sudah menyampaikan kepada keluarga korban terkait penculikan tersebut.

"Kami sudah sampaikan kepada ibu Sudarling, sekarang lagi perjalanan menuju Polres," kata Eddy kepada Tempo. Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pihak Polda Sulsel. "Kami juga sudah laporkan ke Polda," tambahnya.

Eddy menjelaskan,  diperkirakan ada tiga WNI anak buah kapal Nelayan Sandakan BN 838/4/F. Mereka menjadi korban penculikan oleh pelaku yang selama ini beroperasi di wilayah Filipina Selatan. Itu diketahui usai ditemukannya kapal dalam keadaan bergerak sendiri, mesin hidup. Arah kapal ke perairan Taganak, Filipina Selatan. Sehingga lokasi penculikan kemungkinan di perairan Sandakan Sabah Malaysia. 

Sebelumnya, penculikan WNI asal Sulsel oleh kelompok Abu Sayyaf  terjadi pada akhir Maret 2016 lalu. Kelompok militan ini bahkan menyandera 10 awak Kapal Motor Brahma 12. Dari 10 korban penculikan, tiga di antaranya merupakan warga Sulsel yakni dari Makassar, Wajo, dan Palopo.
DIDIT HARIYADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

21 jam lalu

Ilustrasi Sabu. TEMPO/Amston Probel
Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.


Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

1 hari lalu

Legoland Malaysia, salah satu destinasi wisata favorit di Malaysia. Dok.  tiket.com
Strategi Malaysia Gaet Turis Cina, Tak Hanya Bebas Visa

Malaysia menyiapkan meja bantuan yang dikelola oleh petugas berbahasa Mandarin untuk membantu wisatawan Cina.


Bos Apple Bertemu Jokowi Hari Ini di Istana Merdeka, Apa yang Dibicarakan?

1 hari lalu

Foto kolase Bos Apple Tim Cook dan Presiden Jokowi (Dok. Reuters/ANTARA)
Bos Apple Bertemu Jokowi Hari Ini di Istana Merdeka, Apa yang Dibicarakan?

Presiden Jokowi diagendakan bertemu dengan bos Apple Tim Cook di Istana Merdeka Jakarta, hari ini Rabu. Apple akan berinvestasi di Indonesia?


Kasus Pencatutan Nama Dosen Malaysia dan Jurnal Predator, Kemendikbud Diminta Bentuk Tim Khusus

4 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Kasus Pencatutan Nama Dosen Malaysia dan Jurnal Predator, Kemendikbud Diminta Bentuk Tim Khusus

Kemendikbud diminta bentuk tim khusus untuk menangani kasus pencatutan nama dosen Malaysia dan jurnal predator.


Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

5 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.


Dekan Unas Dituding Catut Nama Akademisi Malaysia di Jurnal Ilmiah, Kampus Enggan Komentar

5 hari lalu

Sejumlah Mahasiswa dan Alumni membagikan seleberan bertuliskan
Dekan Unas Dituding Catut Nama Akademisi Malaysia di Jurnal Ilmiah, Kampus Enggan Komentar

Beredar kabar Dekan FEB Universitas Nasional (Unas) dituding mencatut sejumlah nama akademisi Malaysia di publikasi ilmiahnya


Warga Israel Mengaku Tak Bersalah atas Penyelundupan Peluru dan Senjata di Malaysia

5 hari lalu

Ilustrasi senjata api. ANTARA FOTO
Warga Israel Mengaku Tak Bersalah atas Penyelundupan Peluru dan Senjata di Malaysia

Warga Israel yang diidentifikasi sebagai Shalom Avitan terancam hukuman mati karena perdagangan senjata api ilegal.


5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

7 hari lalu

Orang-orang menghadiri salat Idul Fitri menandai akhir bulan puasa Ramadhan, di luar Masjid Agung Hagia Sophia di Istanbul, Turki 13 Mei 2021. REUTERS/Kemal Aslan
5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

Perayaan lebaran di berbagai negara menunjukkan kekayaan budaya dan keberagaman. Berikut yang dilakukan di 5 negara ini.


Penyanyi Hong Kong Dicegat di Bandara Malaysia gara-gara Bawa Durian Musang King

9 hari lalu

Durian Musang King. Istimewa
Penyanyi Hong Kong Dicegat di Bandara Malaysia gara-gara Bawa Durian Musang King

Setelah dicegat, penyanyi beserta kru keluar bandara dan menghabiskan durian itu sebelum terbang.


Menengok Tradisi Mudik di China, Malaysia, Jepang dan Jazirah Arab

9 hari lalu

Calon pemudik bersiap naik kereta menuju kampung halaman mereka untuk merayakan Tahun Baru Imlek, di Stasiun Yantai, Shandong, Cina, Ahad, 20 Januari 2019. chinadaily.com
Menengok Tradisi Mudik di China, Malaysia, Jepang dan Jazirah Arab

Di China, tradisi mudik tidak hanya berlangsung saat Lebaran, melainkan terjadi pada saat perayaan Tahun Baru Imlek.