TEMPO.CO, Makassar - Tiga Warga Negara Indonesia (WNI) asal Sulawesi Selatan dilaporkan telah diculik oleh komplotan bersenjata Abu Sayyaf di Perairan Lahat Datu, Malaysia Timur, Rabu 18 Januari 2017. Informasi tersebut diperoleh dari anggota Polri pada Konsulat Jenderal (Konjen) Republik Indonesia di Tawau, Malaysia Timur, Jumat 20 Januari 2017.
Juru Bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Komisaris Besar Dicky Sondani mengatakan setelah mendapat laporan tersebut, pihanya langsung mencoba menghubungi keluarga korban penculikan Abu Sayyaf itu.
Baca juga:
Duterte Perintahkan Militer Mengebom Abu Sayyaf dan Sandera
Pemerintah Kembali Bebaskan 2 WNI dari Kelompok Abu Sayyaf
Menhan Minta WNI Jauhi Wilayah Rawan Perompakan
"Kami mendapat informasi jika ada warga Indonesia asal Sulsel yang diculik kelompok separatis dari Filipina di perairan Malaysia Timur," kata Dicky, Jumat 20 Januari 2017.
Menurut Dicky, dua dari tiga WNI yang diculik Abu Sayyaf berasal dari Kabupaten Kepulauan Selayar, bernama Hamdan dan Sudarling. Keduanya merupakan warga Pulau Bembe Kepulauan Selayar yang masih memiliki hubungan kekerabatan. "Sudarling itu adalah keponakan Hamdan," kata dia. Sedangkan satu WNI lainnya, Dicky belum dapat memberikan penjelasan tentang identitasnya.
Namun, berdasarkan informasi yang dihimpun satu korban penculikan itu bernama Subandri berasal dari Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan. Ketiga korban penculikan itu berada diperairan Malaysia yang memang dekat dari Filipina. Saat memakai kapal nelayan, mereka tiiba-tiba tak diketahui keberadaannya.
Kepala Kepolisian Resor Selayar, Ajun Komisaris Besar Polisi, Eddy Suryantha Tarigan menjelaskan, pihaknya sudah menyampaikan kepada keluarga korban terkait penculikan tersebut.
"Kami sudah sampaikan kepada ibu Sudarling, sekarang lagi perjalanan menuju Polres," kata Eddy kepada Tempo. Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pihak Polda Sulsel. "Kami juga sudah laporkan ke Polda," tambahnya.
Eddy menjelaskan, diperkirakan ada tiga WNI anak buah kapal Nelayan Sandakan BN 838/4/F. Mereka menjadi korban penculikan oleh pelaku yang selama ini beroperasi di wilayah Filipina Selatan. Itu diketahui usai ditemukannya kapal dalam keadaan bergerak sendiri, mesin hidup. Arah kapal ke perairan Taganak, Filipina Selatan. Sehingga lokasi penculikan kemungkinan di perairan Sandakan Sabah Malaysia.
Sebelumnya, penculikan WNI asal Sulsel oleh kelompok Abu Sayyaf terjadi pada akhir Maret 2016 lalu. Kelompok militan ini bahkan menyandera 10 awak Kapal Motor Brahma 12. Dari 10 korban penculikan, tiga di antaranya merupakan warga Sulsel yakni dari Makassar, Wajo, dan Palopo.
DIDIT HARIYADI