TEMPO.CO, New York - Donald Trump dikerubungi wanita cantik bukan cerita baru. Memuja wanita cantik sudah dilakukannya sejak muda. Saat berada pada tingkat senior Akademi Militer New York, Trump suka membawa wanita-wanita cantik untuk dipamerkan kepada teman-temannya.
Teman-teman satu kampusnya menjuluki Trump si tukang pamer wanita cantik. Trump menyukai wanita cantik dengan gaya modern.
Berita terkait:
Jejak Donald Trump (1): Ketika Remaja Yakin Jadi Terkenal
Jejak Donald Trump (2), Dikirim ke Akademi Militer, Eh Juara
Jejak Donald Trump (3): Si Bengal Suka Pamer Wanita Cantik
"Mereka begitu menawan, sangat cantik, berpakaian dari Saks Fifth Avenue," kata teman sekelas Trump, George White, kepada Washington Post, 16 Januari 2017.
Bahkan hal itu terbukti, ketika dalam buku senior tahunannya, Trump menuliskan dirinya sebagai "Ladies Man" atau lelaki yang disukai banyak wanita.
Sikap berbeda ditunjukkan Trump saat duduk di bangku taman kanak-kanak. Saat muncul kelakuan usilnya, Trump menjambak rambut anak-anak perempuan.
Seolah mewujudkan mimpi masa remajanya, Trump saat ini menjadi pemilik yayasan Miss Universe. Ia mengorganisasi ribuan wanita cantik dari seluruh dunia. Sayang, perilaku tak pantasnya diungkap sejumlah kontestan ratu kecantikan dunia. Bahkan, belakangan ini, ia dikritik habis oleh para aktivis hak perempuan karena perilakunya dianggap merendahkan wanita.
Menurut Michel Pitkow, teman sekelas Trump, Trump sebenarnya memiliki sifat sangat percaya diri dan lembut. Di kamarnya, Trump sering memutar lagu-lagu milik Elvis Presley dan Johnny Mathis.
"Dia percaya diri dan sangat lembut, percaya atau tidak, seolah-olah ia tahu bahwa ia hanya harus melewati sesuatu sementara waktu sampai ia pergi ke sesuatu yang lebih besar," ujar Pitkow.
Namun sisi bengal Trump lebih dominan sepertinya. Menurut Ted Levina, teman sekamar Trump di Akademi Militer, Trump sangat mencintai kerapian dan kebersihan serta sangat teliti. Jika menemukan tempat tidur yang belum dirapikan, Trump akan sangat marah, bahkan berujung hingga adu fisik.
Levina merupakan salah satu korban sikap bengal Trump. Ia hampir saja dilempar dari kamar mereka di lantai 2 gara-gara urusan kamar. Untungnya, dua teman sesama kadet mampu menggagalkan upaya Trump.
WASHINGTON POST | YON DEMA