TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Malaysia menyerukan kepada negara-negara Islam yang menjadi anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk membantu menghentikan Myanmar atas penganiayaan terhadap kaum minoritas muslim Rohingya.
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengatakan kekerasan terhadap Rohingya bukan lagi menjadi masalah internal Myanmar, karena telah memicu eksodus pengungsi yang dapat mengguncang wilayah negaranya.
Baca: Atas Usulan Indonesia, Menlu ASEAN Bertemu Bahas Rohingya
Menurut Najib, kondisi tersebut bisa dimanfaatkan kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah serta kelompok Levant (ISIS atau ISIL) untuk menyusup melalui kaum Rohingya. "Negara anggota OKI menyadari bahwa organisasi teroris seperti Daesh (sebutan untuk ISIS) bisa berupaya mengambil keuntungan dari situasi ini," kata Najib seperti dilansir Reuters, Kamis, 19 Januari 2017.
Najib juga mendesak Myanmar menghentikan diskriminasi dan sejumlah serangan. "Ini harus dilakukan sekarang. Pemerintah Myanmar membantah melakukan genosida dan pembersihan etnis. Namun, apa pun terminologinya, umat Islam Rohingya tidak bisa menunggu," katanya.
Baca: Ini 9 Modus Baru Teroris Merekrut 'Pengantin'
Najib mengungkapkan, Malaysia akan memberi donasi lagi 10 juta ringgit untuk bantuan kemanusiaan dan proyek sosial di Rakhine, negara bagian Myanmar yang dihuni etnis Rohingya.
REUTERS | FRISKI RIANA