TEMPO.CO, Los Angeles—Munculnya dokumen kontroversial yang menyebut soal sadapan intelijen Rusia atas aksi cabul Presiden AS terpilih Donald Trump, menjadi topik popular di sosial media. Seperti dilansir The Wrap, Rabu 11 Januari 2017, selain menuai lelucon di Twitter, ada pula yang menanggapi serius ihwal rekaman ini.
Salah satunya adalah majalah dewasa, Penthouse. Melalui akun Twitter mereka, Penthouse berkicau akan membayar US $ 1 juta atau lebih dari Rp 13 miliar, bagi siapa pun yang dapat memberikan hak eksklusif ,”Atas rekaman #goldenshowers Trump oleh FSB (intelijen Rusia).”
Baca: David Foster Ogah Mendukung Pelantikan Donald Trump
Namun, perusahaan induk yang menaungi Penthouse.com, Friend Finder Networks, tidak menjawab pertanyaan The Wrap tentang kicauan ini. Kicauan itu terkait laporan terbaru BuzzFeed tentang dokumen kontroversial yang menyebut keterlibatan Rusia dalam pemenangan Trump pada pemilu presiden lalu.
Meski belum dapat diverifikasi, isi laporan itu cukup mencengangkan. Termasuk dugaan intelijen Rusia memiliki rekaman sadapan aksi cabul Trump saat menggelar perhelatan Miss Universe di Moskow pada 2013.
Dalam laporan itu disebutkan, FSB menyadap ruangan saat Trump menyewa pekerja seks untuk melakukan sejumlah aksi tak senonoh. Ada pula klaim yang tidak bisa dibuktikan tentang tuduhan Trump pembayar pekerja seks untuk mengencingi kasur tempat Presiden Barack Obama tinggal di Hotel Ritz Carlton, Moskow. Menjawab isu yang beredar itu, Trump berkicau melalui Twitternya. “Ini berita palsu.”
THE WRAP | SITA PLANASARI AQUADINI