TEMPO.CO, Ottawa—Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menunjuk Chrystia Freeland, mantan wartawan Reuters, sebagai menteri luar negeri baru. Freeland, 48 tahun, menggantikan Stephane Dion yang akan mundur dari aktivitas politik.
Seperti dilansir AP, Rabu 11 Januari 2011, penunjukkan perempuan yang dapat berbicara dalam 5 bahasa itu merupakan bagian dari perombakan kabinet Trudeau.
AP menyebut pergantian ini karena Trudeau khawatir terhadap rencana Donald Trump untuk merenegosiasi Pakta perdagangan Amerika Utara, setelah ia dilantik pada 20 Januari mendatang.
"Kemampuannya untuk menghadapi sejumlah situasi di dunia dibuktikan dengan keberhasilan negosiasi NAFTA,” kata Trudeau.
Freeland yang sebelumnya merupakan menteri perdagangan dan ikut menyaksikan ratifikasi zona bebas perdagangan Kanada-Uni Eropa, merupakan sosok yang dinilai mampu membujuk Trump untuk membatalkan niatnya.
Sebelum NAFTA, pakta perdagangan terbesar Kanada, diteken, sempat terbersit kekhawatiran akan terjadi penolakan dari Uni Eropa. Namun Freeland membuktikan kepiawaiannya sehingga perjanjian ini segera disahkan.
Trudeau menegaskan bahwa Kanada merupakan salah satu negara yang meyakini pentingnya perdagangan bebas.
Penunjukan Freeland juga menimbulkan kontroversi baru karena sebagai warga Kanada keturunan Ukraina, ia dilarang mengunjungi Rusia sejak 2014. Larangan ini merupakan balasan atas kritik tajamnya terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin.
Selain mengganti menlu, Trudeau juga mengganti posisi menteri imigrasi dari John McCallum kepada Ahmed Hussen, warga keturunan Somalia.
McCallum yang membawa 39 ribu pengungsi Suriah ke Kanada akan pensiun dari parlemen dan mendapat tugas baru sebagai Duta Besar Kanada untuk Cina.
Selain memiliki istri keturunan Cina, McCallum juga mewakili distrik di Toronto dengan 40 persen penduduk keturunan Cina.
AP | ABC | SITA PLANASARI AQUADINI
Baca juga:
Messi Dikritik karena Tak Hadiri Penghargaan Pemain FIFA
Soal Logo Palu-Arit, Solmet Laporkan Rizieq Syihab ke Polisi