TEMPO.CO, Manila - Sekelompok pria bersenjata menyerbu penjara pada Rabu dinihari, 4 Januari 2017, di Filipina selatan. Seperti dilansir Reuters, selain menewaskan sejumlah sipir, para pelaku membebaskan 154 tahanan yang berada di dalam bui.
Penjaga penjara Peter Bongat mengatakan kepada stasiun radio lokal bahwa para pelaku menembaki sipir di Penjara Distrik Utara Cotabato di Kota Kidapawan sekitar pukul 01.00 waktu setempat.
Dari 1.511 tahanan, sebanyak 158 orang berhasil meloloskan diri, empat di antaranya telah ditangkap. “Serangan ini terencana. Para napi yang kabur menggunakan selimut sebagai alat melarikan diri,” ucap Bongat.
Salah satu komandan kelompok pemberontak Front Pembebasan Islam Moro (MILF) menjadi bagian dari tahanan yang berhasil kabur.
Pada 2014, pemerintah meneken kesepakatan damai dengan MILF, kelompok pemberontak muslim terbesar di Filipina selatan. Selama beberapa dekade, negara berpenduduk mayoritas penganut Katolik ini menghadapi pemberontakan warga minoritas muslim di wilayah selatan.
REUTERS | SITA PLANASARI AQUADINI