TEMPO.CO, Bucharest -Setelah gagal dipilih untuk menjabat perdana menteri Rumania, Sevil Shhaideh dan keluarganya kini menghadapi berbagai teror. Dalam satu wawancara dengan media setempat, Shhaideh yang dicalonkan oleh Partai Sosial Demokrat menuturkan ancaman yang dialami dirinya dan keluarganya.
Shhaideh menuturkan ia tidak pernah memperkirakan akan terjadi ancaman ini. Bahkan dua anaknya kini tak dibolehkan keluar rumah karena khawatir akan dilukai orang.
"Saya tidak siap atas kebencian setingkat ini. Saya lahir di sini dan di tempat ini saya tumbuh," kata Shhaideh, 52 tahun menangis terisak seperti dikutip dari Eurasiareview.com, 31 Desember 2016.
Presiden Rumania Klaus Iohannis memutuskan menolak Shhaideh yang dicalonkan partai mayoritas di parlemen untuk menjabat sebagai perdana menteri. Tidak ada penjelasan tentang alasan penolakan terhadap kandidat partai Sosial Demokrat.
Media lokal melaporkan dugaan kedekatan suami Shhaideh dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad menjadi penyebab Shhaideh batal dipilih sebagai perdana menteri Rumania.Selain itu, profil wanita muslim ini kurang dikenal masyarakat selama ini.
Iohannis pada hari Jumat, 30 Desember 2016 memilih Sorin Grindeanu, mantan menteri telekomunikasi di masa pemerintahan Victor Ponta, sebagai perdana menteri Rumania. Grindeanu, 43 tahun, merupakan anggota partai Sosial Demokrat. Profilnya dianggap lebih baik dibandingkan Shhaideh.
Grindenau dijadwalkan akan mengumumkan pemerintahan baru sore harinya dan kabinet baru akan dibawa ke parlemen untuk mendapat persetujuan pada tanggal 4 Januari mendatang.
EURASIAREVIEW | MARIA RITA
Baca:
Wanita Muslim Ini Batal Jadi Perdana Menteri Rumania
Ini Sosok Perdana Menteri Wanita Muslim Pertama Rumania