TEMPO.CO, Jakarta - Rumania akan segera memiliki perdana menteri baru yang pertama kalinya dijabat seorang wanita. Hal yang lebih mengejutkan adalah Sevil Shhaideh, 52 tahun, perdana menteri itu, adalah seorang muslim yang berasal dari minoritas Tatar di Rumania.
Dilansir dari laman New York Times, Rabu, 21 Desember 2016, Shhaideh dipilih dengan persetujuan presiden dan parlemen. Dia pun mendapat dukungan dari partai terbesar Rumania, Partai Demokrat Sosial (SDP), yang memegang mayoritas kursi di parlemen, bersama sekutunya, Aliansi Liberal dan Demokrat. Kemenangan diraih SDP saat pemilihan umum pada 11 Desember lalu, dengan memegang lebih dari 45 persen suara.
Secara umum, pemimpin partai pemenang dalam pemilu Rumania seharusnya otomatis menjadi perdana menteri. Namun situasi itu tak memungkinkan karena pemimpin SDP, Liviu Dragnea, terjerat kasus hukum setelah mencurangi pemilu pada April lalu. Dia mendapat hukuman dua tahun masa percobaan.
Profesor ilmu politik Universitas Babes-Bolyaj di Cluj, Sergiu Miscoiu, mengatakan terpilihnya Shhaideh, yang menjabat menteri pembangunan daerah selama enam bulan di kabinet sebelumnya, mengejutkan. “Ada yang mengatakan Dragnea mengendalikan beberapa orang. Namun banyak orang di tingkat atas partai itu yang berpengalaman,” ujarnya.
Miscoiu mengatakan terpilihnya Shhaideh menunjukkan bahwa Dragnea akan mengendalikan pemerintah secara tak langsung. “Dia (Shhaideh) tak terlibat langsung dengan kasus itu, sehingga Presiden Iohannis tak punya alasan resmi menolak dia sebagai PM,” kata Miscoiu. Misciou pun berpendapat bahwa pilihan itu ditujukan untuk melawan tuduhan yang bersifat ortodoks selama kampanye.
Baca Juga:
Sejumlah pengamat pun terkejut atas terpilihnya Shhaideh. Paul Ivan, analis kebijakan senior Europe Policy Center di Brussels, misalnya, mengatakan naiknya Shhaideh tak diperkirakan. Dia pun lebih memandang Shhaideh sebagai seorang ekonom daripada politikus.
"Dia dipandang sebagai seorang teknokrat," tutur Ivan. "Dia seorang ekonom yang telah bekerja di pemerintah lokal dan regional selama bertahun-tahun."
Shhaideh menghabiskan sebagian besar kariernya di Constanta, sebuah pelabuhan di kawasan Laut Hitam, bukan di Bucharest. Dia dan Dragnea diketahui akrab. Saat Shhaideh menjadi sekretaris di Kementerian Pembangunan, Dragnea adalah menterinya. Shhaideh sendiri menjadi pengganti posisi menteri saat Dragnea mengundurkan diri pada 2015.
YOHANES PASKALIS
Baca:
BBC Menulis 'Om Telolet Om' dan Musik Telolet Para DJ
Akhirnya, Pernikahan Ayah dan Anak Laki-laki Ini Disahkan
Wanita Muslim Bakal Jadi PM Wanita Pertama Rumania