TEMPO.CO, Aljir - Pasir berwarna merah di gurun Sahara di kota Ain Sefra, Aljazair, berubah menjadi putih setelah diselimuti salju untuk pertama kalinya dalam 37 tahun terakhir.
Terakhir kali salju turun di daerah yang dikenal sebagai 'Pintu Gerbang ke Gurun' itu adalah pada 18 Februari 1979. Ain Sefra, didirikan pada tahun 1881 sebagai kota garnisun Perancis suhu paling tinggi rata-rata lebih dari 37 C di musim panas dan -10.2C di musim dingin.
Fotografer amatir, Karim Bouchetata berhasil merekam pemandangan menakjubkan itu.
Sebelumnya, badai salju melanda kota itu selama setengah jam.
Pemandangan bersalju itu hanya bertahan selama sehari di kota tersebut yang terletak sekitar 1.000 meter dari permukaan laut dan dikelilingi pegunungan Atlas.
Menurut Karim, orang terpaku melihat pemandangan yang jarang terlihat itu.
"Salju itu yang bertahan selama sehari kini mulai cair, '' katanya yang dikutip oleh portal Independent pada 21 Desember 2016.
Gurun Sahara yang meliputi utara Afrika telah melalui berbagai perubahan suhu dan kelembaban sejak beberapa ratus tahun lalu.
Gurun itu adalah antara daerah paling panas dan kering di dunia untuk saat ini, meskipun diprediksi akan diselimuti kehijauan pada 15.000 tahun mendatang.
Suhu biasa di Ain Sefra pada tahun lalu adalah 20 derajat Celcius. Namun badai Barbara yang diprediksi akan melanda pada Jumat dan Sabtu ini dikhawatirkan akan membawa angin kencang dan hujan.
INDEPENDENT|YON DEMA