TEMPO.CO, Canberra - Seorang wanita muslim di Australia diserang dengan botol dan hijabnya dikoyak setelah membalas ucapan selamat natal dari seorang pria dengan selamat liburan.
Serangan itu terjadi di pusat perbelanjaan Beeliar Village di Perth. Korban 33 tahun yang enggan disebutkan namanya itu mengatakan insiden tersebut terjadi saat ia hendak memasuki supermarket Coles. Tiba-tiba seorang pria berteriak kepadanya “Selamat natal”.
"Saya berbalik dan berkata 'Selamat liburan' kepadanya. Dia kemudian berteriak 'Tiada selamat natal’, dan saya cuma bilang 'oke'," kata wanita itu, seperti dilansir Daily Mail pada 20 Desember 2016.
Dia menjelaskan, pria itu marah dan mengambil botol di dekatnya. Lelaki tersebut lalu melemparkan botol ke arahnya. Botol itu mengenai bahu dan leher korban, tapi tidak menyebabkan cedera.
Si pria yang marah lalu mencoba melepaskan jilbab sang wanita. Gagal mencopot jilbab, pria itu melemparinya dengan kayu dan batu.
"Saya berteriak-teriak, takut dia akan membunuh saya. Saya pernah dipermalukan pada masa lalu karena agama saya, tapi kali ini paling parah," ucapnya.
Ibu satu anak tersebut terkejut dan trauma sehingga melaporkannya kepada polisi.
Polisi Cockburn menyelidiki serangan itu dan mengimbau siapa pun yang mempunyai informasi tentang pelaku serangan itu menghubungi Crime Stoppers.
Korban juga melaporkan kejadian itu kepada organisasi Islamophobia Register Australia dan presidennya, Mariam Veiszadeh, yang mengatakan insiden itu merupakan salah satu “serangan paling buruk” yang pernah diketahuinya sejauh ini.
Serangan itu dilakukan seiring meningkatnya kejadian serangan terhadap wanita Islam berhijab di berbagai negara lain, termasuk Amerika Serikat dan Inggris.
DAILY MAIL | REUTERS | YON DEMA