TEMPO.CO, Istanbul - Bana al-Abed, gadis berusia tujuh tahun yang kerap mengisahkan kehidupannya di Twitter tentang pengepungan Aleppo Timur, Suriah, dan bagaimana perampasan serta penderitaan yang dialami penduduk sipil, telah tiba di Turki untuk menemui Presiden Recep Tayyip Erdogan. Ia berhasil dievakuasi Senin kemarin.
Kedatangan kendaraan yang mengangkut mereka ke Turki melewati perjalanan sulit. Bana dan ibunya, Fatemah, yang menjalankan akun Twitter @AlabedBana, diselamatkan pekerja kemanusiaan menuju Bab al Hawa yang melewati perbatasan, tempat mereka akan diserahkan kepada delegasi pemerintah Turki. Saat tengah terkepung, mereka berkicau meminta pertolongan Presiden Erdogan.
Erdogan kemudian mengunggah foto pertemuannya dengan Bana. "Saya senang menjadi tuan rumah kedatangan @AlabedBana dan keluarganya di Kompleks Presiden hari ini. Turki akan selalu berdiri bersama rakyat Suriah," ujar Erdogan dalam akun Twitternya pada Selasa, 20 Desember lalu. Dalam foto hasil pertemuan itu, Erdogan merangkul serta memeluk Bana dan saudara laki-lakinya.
Dilansir dari The Guardian, dalam kesempatan itu, Bana mengucapkan terima kasih kepada Erdogan. “Terima kasih atas dukunganmu terhadap anak-anak di Aleppo dan membantu kami terlepas dari peperangan ini. Aku mencintaimu,” ucap Bana kepada Erdogan.
Bana dan Fatemah muncul dalam wawancara video yang diunggah pada Senin kemarin. Fatemah mengaku bersyukur bisa keluar dari wilayah itu dengan selamat meski menyesal terpaksa meninggalkan kampung halamannya. "Aku dan Bana ingin mengatakan kepada dunia, betapa banyak anak-anak kecil dan orang-orang yang tinggal di wilayah Aleppo Timur. Bagaimana mereka mencoba bertahan dari bom dan sebagainya. Sebab, tak ada kehidupan di sana," ucap Fatema.
Karena itu, keduanya membuat akun Twitter untuk memberi tahu kepada dunia mengenai hal yang sebenarnya terjadi di Aleppo. "Kami senang karena yang kami suarakan didengar dunia. Namun, juga sedih ketika harus meninggalkan negaraku. Jiwaku tertinggal di sana. Ingin rasanya bebas di sana, tak seperti pengungsi di negara-negara lain," kata Fatema.
THE GUARDIAN | DESTRIANITA