TEMPO.CO, Jakarta - Rusia, Turki, dan Iran membentuk aliansi baru untuk menyelesaikan konflik di Suriah. Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Galuzin, mengatakan pertemuan tiga negara menghasilkan kesepakatan bersama untuk evakuasi masyarakat sipil dan penyelesaian konflik secara politik.
"Kesepakatan ini tentang kontribusi tiga negara untuk mengevakuasi masyarakat sipil di Aleppo dan koordinasi dalam membawanya dari Aleppo timur," kata Galuzin di Wisma Duta Besar Rusia, Jakarta, Rabu, 21 Desember 2016.
Baca: Aliansi Baru Rusia-Iran-Turki Akhiri Perang di Suriah
Selain itu, Galuzin menjelaskan, ketiga negara bersepakat dalam penyelesaian krisis Suriah melalui penyelesaian politik. Menurut dia, tiga negara itu menyatakan kesungguhan dalam penyelesaian. "Tiga menteri sudah mencapai kesepakatan dalam kontribusi penyelesaian politik untuk krisis Suriah," ujarnya.
Dalam pertemuan di ibu kota Kazakstan, Astana, kesepakatan ini disebut sebagai Deklarasi Moskow. Deklarasi tersebut digagas Rusia untuk mendapat persetujuan dari Iran dan Turki guna menyelesaikan konflik Suriah. "Pertemuan di Astana menjadi titik awal menyelesaikan konflik secara politik," tuturnya.
Baca: Indonesia Dukung Resolusi PBB Soal Suriah
Pertemuan tiga negara ini diwarnai duka karena tewasnya Duta Besar Rusia untuk Turki, Andrey G. Karlov, di Ankara pada Senin malam, 19 Desember. Galuzin mengapresiasi Indonesia yang mengekspresikan dukacita atas kematian Karlov.
Ia pun mengapresiasi kebijakan pemerintah Indonesia dalam memberantas terorisme dan kerja sama dalam memerangi terorisme internasional. "Dukungan ini memperkuat kami yang sedang diliputi kesedihan dan duka negara kami," ucap Galuzin.
ARKHELAUS W.