TEMPO.CO, Berlin- Kelompok teroris ISIS mengaku bertanggung jawab atas peristiwa penerobosan sopir truk di Pasar Natal di Berlin, Jerman. Serangan yang terjadi pada Senin, 19 Desember 2016, itu menewaskan 12 orang dan melukai 49 lainnya.
“Seorang militan ISIS menyebutkan tindakan di Berlin menargetkan warga yang ada di negara koalisi,” ujar perwakilan kantor berita IS-Linked Amaq, seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu, 21 Desember 2016. Namun identitas militan ISIS tersebut tak dibeberkan.
Baca:
Terduga Penerobos Pasar Natal Berlin Dibebaskan
Serangan Pasar Natal Berlin, Polisi Belum Pastikan Pelaku
Klaim tersebut muncul tak lama setelah otoritas hukum di Jerman melaporkan bahwa mereka belum memiliki bukti untuk menjerat terduga pelaku serangan truk tersebut. Alasan kurangnya bukti pun membuat polisi membebaskan pencari suaka asal Pakistan berumur 23 tahun yang sempat ditangkap karena diduga terlibat.
Setelah menyelidikinya, polisi mengaku tak menemukan hubungan antara pria Pakistan tersebut dan salah satu teror paling mengerikan di Berlin itu. Tes forensik pun tidak memberikan bukti yang menunjukkan bahwa pria tersebut adalah pengemudi truk yang ditubrukkan ke pasar di Taman Breitscheidplatz itu.
Menteri Dalam Negeri Jerman Thomas de Maiziere meyakini akan ada kemajuan dalam penyelidikan teror tersebut. “Kita tidak bisa mengesampingkan bahwa ada pelaku yang melarikan diri,” ujarnya dalam suatu pernyataan.
Dalam upaya pengejaran, penyidik pun meminta masyarakat mengirim setiap rekaman dan dokumentasi yang dimiliki terkait dengan serangan tersebut. Polisi memperkirakan pelaku masih berkeliaran. Sebelum terduga pelaku asal Pakistan itu dilepaskan, polisi sempat memberi peringatan kepada warga Jerman agar tetap waspada. Polisi juga menambah pasukan di sekitar Pasar Natal yang dilengkapi dengan pistol dan rompi pelindung.
CHANNEL NEWS ASIA | BBC | YOHANES PASKALIS