TEMPO.CO, Kota Kinabalu - Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menjanjikan beasiswa bagi anak-anak TKI di Sabah, khususnya untuk kuliah di Fakultas Kedokteran dan Fakultas Ilmu Agama Islam. Syaratnya, mereka harus hafidz Qur’an atau hafal Al Qur'an.
Janji itu disampaikan Rektor UMJ Syaiful Bakhri saat berkunjung ke Sabah, 7-9 Desember lalu. “Anak TKI boleh dari mana saja di Sabah, asalkan memenuhi syarat itu, sebagai hafidz Qur’an maka akan kami terima sebagai mahasiswa dengan biaya nol,” kata Prof Syaiful yang dalam lawatannya didamping Purek I dan Dekan Fakultas Kedokteran UMJ.
Tawaran itu tentu saja disambul gembira oleh para siswa Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK). Konsul Jenderal RI Kota Kinabalu, Akhmad DH Irfan menyatakan meski saat ini belum ada anak-anak yang memenuhi syarat tersebut, namun pernyataan Rektor UMJ tersebut menginspirasi dan memberi harapan baru bagi para siswa.
“Tawaran itu memang diidamkan oleh anak-anak TKI,” kata Irfan seperti disampaikan dalam rilis yang diterima Tempo, 13 Desember 2016.
KJRI Kota Kinabalu juga mempertemukan rombongan dari UMJ tersebut dengan Vice Counsellor Universitas Malaysia Sabah (UMS Datuk Mohd Harun Abdullah.
Kedua pihak membahas rencana kerja sama UMJ dengan UMS, terutama di bidang publikasi tulisan akademis. Kedua pihak juga sepakat di masa yang akan datang akan membuat program pertukaran kunjungan dari pengajar atau dosen dan mahasiswa pada fakultas yang disepakati.
Di Sabah terdapat 500 ribuan WNI yang sebagian besar adalah keluarga. Total jumlah anak mencapai sekitar 50 ribuan. Pemerintah RI yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama Kementerian Luar Negeri melalui KJRI Kota Kinabalu dan Konsulat RI Tawau telah membangun SIKK sebagai sekolah induk dan Community Learning Center (CLC) sebanyak 219 buah.
Total pelayanan yang diberikan telah dimanfaatkan oleh anak-anak berjumlah 24 ribuan anak. Sebagian lagi bersekolah dengan program paket (A, B dan C).
NATALIA SANTI