Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PBB: 2016, Tahun Bencana HAM dan Bangkitnya Fasisme

image-gnews
Para pengungsi besirtirahat di Hasaka, dekat perbatasan Irak dan Suriah, 28 Oktober 28 Oktober 2016. REUTERS/Rodi Said
Para pengungsi besirtirahat di Hasaka, dekat perbatasan Irak dan Suriah, 28 Oktober 28 Oktober 2016. REUTERS/Rodi Said
Iklan

TEMPO.CO, New York- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan tahun 2016 merupakan tahun bencana Hak Asasi Manusia (HAM) sehubungan banyaknya kasus pelanggaran HAM  ditemukan, khususnya meningkatnya fasisme.

Kepala urusan HAM PBB Pangeran Zeid bin Ra'ad menjelaskan hal itu dalam pidato menjelang peringatan Hari HAM Internasional pada hari Sabtu, 10 Desember 2016.  "2016 merupakan tahun bencana bagi hak asasi manusia di seluruh dunia. Jika ini terus dibiarkan tumbuh tanpa mempedulikan HAM dan supremasi hukum, akhirnya semua orang akan menderita," kata Pangeran Zeid.

Baca:
Presiden Park Geun-hye Resmi Dimakzulkan 
Bermata Sipit, Sistem Paspor Online Selandia Baru Menolaknya

Pidato Pangeran Zeid mengarah pada krisis kemanusiaan yang terjadi di Timur Tengah, khususnya di Suriah. Diperkirakan 11 juta warga Suriah telah meninggalkan rumah mereka sejak pecahnya perang saudara pada Maret 2011 dan sekitar satu juta dari mereka telah meminta suaka di Eropa.

Pangeran Zeid menjelaskan,  isu-isu utama yang dihadapi dunia di tahun 2016 termasuk krisis pengungsi besar-besaran, kekerasan oleh gerakan ekstrimis di seluruh dunia, perubahan iklim, diskriminasi dan semakin melebarnya kesenjangan sosial.

Baca:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Presiden Suriah Yakin Perang Berakhir Setelah Aleppo Direbut
Etnis Rohingya di Malaysia Minta Pekerjaan dan Pendidikan

Pangeran asal Yordania tersebut menperingatkan bahwa kegagalan banyak pemimpin untuk menangani isu-isu tersebut telah mendorong banyak orang untuk memanfaatkannya tanpa mempedulikan HAM. Dia juga menyinggung soal pernyataan-pernyataan yang mengarah ke fasisme oleh beberapa pemimpin di Eropa dan AS.

Menurutnya, kejahatan yang menyerukan kebencian pada pendatang telah melonjak secara drastis setelah miliarder berusia 70 tahun asal New York, Donald Trump memenangkan pemilu AS pada 8 November lalu .

"Di beberapa bagian Eropa dan di Amerika Serikat, gerakan anti-asing terus terjadi tanpa terkendali dan kebencian terus berkembang pada tingkat yang menakutkan, dan semakin tak tertandingi," kata Zeid.

Menurutnya, fasisme kini tidak lagi dibicarakan secara sembunyi-sembunyi, namun telah dilakukan secara terbuka bahkan oleh pemimpin dunia.
INDEPENDENT|YON DEMA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

14 jam lalu

Rusia Balas Sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa
Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

16 jam lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Presiden Tsai Ing-wen Gembira Amerika Serikat Kucurkan Bantuan Militer ke Taiwan

18 jam lalu

Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen menyampaikan sambutan saat peluncuran kapal selam Narwhal di Kaohsiung, Taiwan, 28 September 2023. Program kapal selam dalam negeri memanfaatkan keahlian dan teknologi dari beberapa negara - sebuah terobosan bagi Taiwan yang terisolasi secara diplomatis. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
Presiden Tsai Ing-wen Gembira Amerika Serikat Kucurkan Bantuan Militer ke Taiwan

Tsai Ing-wen gembira Kongres Amerika Serikat meloloskan paket bantuan asing, di mana Taiwan masuk dalam daftar yang berhak mendapat bantuan


Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

19 jam lalu

Ilustrasi orang menggunakan smartphone atau handphone. Freepik
Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

Speedtest Global Index Ookla membuat peringkat kecepatan Internet di 142 negara per Maret 2024. Indonesia kalah dari Kamboja.


Israel Mulai Sedikit Longgarkan Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

19 jam lalu

Tentara Israel berdiri di perbatasan dengan Gaza, ketika truk bantuan yang membawa pasokan kemanusiaan menunggu untuk memasuki Gaza melalui Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Israel Mulai Sedikit Longgarkan Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Israel sudah mengambil sejumlah langkah penting dalam beberapa pekan terakhir dengan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk Gaza.


Sejarah Super Garuda Shield, Latihan Gabungan yang Tewaskan Tentara AS di Karawang

20 jam lalu

Prajurit Korps Marinir TNI AL melaksanakan pendaratan  pada Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Super Garuda Shield (SGS) 2023 di Pantai Banongan, Situbondo, Jawa Timur, September 2023. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Sejarah Super Garuda Shield, Latihan Gabungan yang Tewaskan Tentara AS di Karawang

Super Garuda Shield merupakan program militer tahunan terbesar AS dan Indonesia


Kronologi Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

21 jam lalu

Anggota TNI melakukan tos dengan tentara Amerika Serikat di Pusat latihan Pertempuran (Puslatpur) 5 Marinir, Baluran, Situbondo, Jawa Timur, September 2023. Selain Latihan tempur seperti pendaratan amfibi, pengamanan bandara, serangan darat gabungan, terdapat juga latihan jungle survival dan pertolongan kesehatan darat dan udara. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Kronologi Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Berikut adalah kronologi hilangnya perwira tentara AS atau US Army dari satuan Aviation Officer. Ia hilang di tengah hutan Karawang.


Album Baru Taylor Swift The Tortured Poets Department: Sebuah Amalgamasi

1 hari lalu

Taylor Swift tampil dalam konser
Album Baru Taylor Swift The Tortured Poets Department: Sebuah Amalgamasi

Ada Daddy I Love Him di album ini yang menandai kembalinya Taylor Swift country, dalam beberapa hal, termasuk penulisan lagu dongeng dan riff gitar.


Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

1 hari lalu

Puluhan aktivis pembela HAM dan tokoh masyarakat bersama Amnesty International Indonesia menggelar aksi unjuk rasa Menolak Kejahatan Kemanusian di Gaza di depan Kedubes AS, Jakarta, Jumat 27 Oktober 2023. Dalam aksinya para aktivis menyerukan negara-negara sekutunya seperti Amerika Serikat harus didesak untuk memastikan Israel menghentikan serangan besar-besaran ke Gaza sekaligus mengakhiri penindasan sistem Apartheid kepada warga Palestina. TEMPO/Subekti.
Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

Polisi menangkapi mahasiswa di New York University yang berunjuk rasa mendukung Palestina.


AS Jatuhkan Sanksi kepada Batalion Netzah Yehuda, Apa Tuduhannya?

2 hari lalu

Tentara Israel dari batalion infanteri Netzah Yehuda Haredi berdiri tegak saat upacara pelantikan mereka di Yerusalem, 26 Mei 2013, menandai berakhirnya pelatihan dasar mereka di Angkatan Pertahanan Israel. REUTERS
AS Jatuhkan Sanksi kepada Batalion Netzah Yehuda, Apa Tuduhannya?

Amerika Serikat akan menjatuhkan sanksi terhadap batalion Netzah Yehuda Israel atas perlakuan mereka terhadap warga Palestina di Tepi Barat.