TEMPO.CO, Berlin - Kanselir Jerman, Angela Merkel, menyerukan pelarangan pemakaian pakaian tertutup khas muslim atau burka. Hal tersebut disampaikannya ketika berbicara dalam konferensi Christian Democratic Union (CDU) pada Selasa, 6 Desember 2016.
"Menutup wajah tidak cocok di negara ini dan patut dilarang di mana saja yang diperbolehkan undang-undang. Ini bukan cara hidup masyarakat kita," katanya seperti yang dilansir BBC pada 6 Desember 2016.
Sontak semua hadirin langsung bertepuk tangan dan terlihat senang atas pernyataannya tersebut.
Ia juga mendukung larangan burka di sekolah, lapangan olahraga, dan gedung pemerintah, meskipun tindakan itu melanggar konstitusi Jerman.
Selain itu, dalam kesempatan tersebut, Merkel mengutuk kebencian, berbicara tentang pentingnya pendidikan, tantangan digitalisasi, dan kemudian memberikan kecepatan tinggi Internet kepada lebih banyak orang.
Pernyataan tersebut muncul beberapa pekan setelah ia mengumumkan mencalonkan diri sebagai kanselir untuk yang keempat kalinya.
Ini bukan pertama kalinya pemimpin partai itu mengusulkan larangan pakaian Islam. Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Thomas de Maizière pernah mendesak melarang pemakaian burka di tempat umum pada Agustus 2016.
BBC | CNN | YON DEMA