TEMPO.CO, Davao City -Konsul Jenderal RI untuk Davao City, Filipina, Berlian Napitupulu mengatakan KJRI berencana melakukan sejumlah kegiatan pameran perdagangan secara berkala pada tahun 2017. Berlian menyampaikan rencana itu kepada Wali Kota Davao City, Sara Duterte dalam pertemuan di kantor wali kota Davao, Senin, 5 Desember 2016.
Sara Duterte, putri presiden Filipina Rodrigo Duterte, menyatakan dukungannya terhadap rencana KJRI itu. Pameran itu akan menjadi rangkaian dari perayaan ulang tahun kota Davao atau Araw Ng Dabaw pada Maret 2017 dan festival Kadayawan (festival perayaan hasil panen) pada Agustus 2017 untuk menarik pengunjung lebih banyak.
“Kami mendukung kegiatan promosi ekonomi dan sosial yang akan dilakukan Konsulat Jenderal Indonesia (KJRI). Kegiatan promosi tersebut dapat digabungkan dengan perayaan ulang tahun kota Davao pada Maret tahun depan”, kata Sara Duterte saat menerima kunjungan Konjen Berlian Napitupulu.
Baca:
Natal, Tunawisma dan Lansia Makan Gratis di Resto Muslim Ini
Ditemukan, Kedutaan AS yang Palsu Beroperasi di Ghana
Selain menyampaikan rencana kegiatan pameran perdagangan, Konjen Berlian juga menjelaskan tentang status Memorandum of Understanding (MoU) on Sister City Agreement antara Davao City dengan Manado, dan Davao City dengan Bitung yang telah habis masa berlakunya. Sehingga MoU itu perlu segera diperbaharui.
MoU on Sister City Agreement merupakan payung kerjasama kedua kota yang meliputi bidang pembangunan ekonomi dan perdagangan, transportasi dan pariwisata; pendidikan, budaya, kepemudaan dan olah raga; lingkungan hidup dan manajemen perkotaan; serta sumber daya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Konjen Berlian berharap MoU ini tidak hanya meningkatkan hubungan kerjasama antar pemerintah, namun juga dapat lebih mendorong kerjasama swasta dan people-to-people contact dari kedua wilayah.
Pertemuan ini juga membahas tentang rencana membuka jalur pelayaran RoRo antara Davao City-General Santos-Bitung. Menurut Konjen Berlian, jalur ini sangat berpotensi untuk meningkatkan hubungan perdagangan kedua negara, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di kedua wilayah cakupan kerjasama Brunei-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA).
Dibukanya konektivitas laut untuk kapal RoRo kargo tersebut tentunya juga akan mendorong arus kunjungan wisatawan dan pebisnis dari kedua negara. Sehingga dalam jangka panjang akan ikut membuka kesempatan bagi dibukanya kembali konektivitas udara antara Mindanao (Davao City) dan Sulawesi Utara (Manado).
Menanggapi rencana pelayaran RoRo, Wali kota Sara mengatakan dirinya segera melakukan pertemuan dengan para pelaku usaha di Davao City untuk mendukung persiapan peluncuran RoRo, khususnya dari segi load komoditas yang akan diperdagangkan.
MARIA RITA