TEMPO.CO, Singapura - Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi mengatakan perdamaian dan stabilitas menjadi poin terpenting yang tengah dicapai Myanmar.
Pernyataan itu diucapkan Suu Kyi karena menyadari bahwa negaranya kini menghadapi banyak tantangan.
“Kami tidak takut tantangan ini karena kami percaya bahwa kami memiliki teman-teman yang baik dan memahami yang akan membantu kami mengatasi tantangan,” kata dia seperti dilansir Channel News Asia, Rabu, 30 November 2016.
Myanmar kini tengah menghadapi konflik antara mayoritas pemeluk Budha dan etnis minoritas Rohingya. Konflik itu masih berlanjut meski pemerintahan baru yang dipimpin Aung San Suu Kyi sudah mengambil alih pemerintahan dari kalangan militer.
Kelompok hak asasi telah berkali-kali mendesak Suu Kyi membuat solusi bagi minoritas Rohingya. Namun kelompok nasionalis Budha menentang upaya memberikan kewarganegaraan bagi minoritas Rohingya. Sebab, mereka menilai minoritas Rohingnya hanyalah imigran ilegal dari Bangladesh.
Pernyataan Suu Kyi berkaitan dengan pentingnya perdamaian dan stabilitas itu disampaikan pada acara makan malam resmi di Istana yang diselenggarakan oleh Perdana Menteri Lee Hsien Loong.
Acara makan malam itu juga sebagai bagian dari kunjungan tiga hari Suu Kyi ke Singapura. Pada kunjunganya, ia pun mengakui isu rekonsiliasi nasional dan perdamaian di Myanmar tidak bisa dihindari. Sebab, nantinya stabilitas yang akan dicapai menjadi ukuran untuk menarik sektor bisnis di Myanmar.
Kunjungan Suu Kyi ke Singapura dilakukan untuk membahas kerja sama bisnis dua negara itu. Poin penting yang disoroti adalah perdamaian dan stabilitas yang menjadi pendukung kerja sama bisnis dua negara tersebut.
Ia mencatat antara Myanmar dan Singapura merupakan daerah yang sama. Artinya stabilitas di Myanmar juga mempengaruhi stabilitas di Singapura. "Ini berarti perdamaian dan stabilitas tidak hanya di negara kami sendiri, tetapi untuk wilayah secara keseluruhan,” ujar Suu Kyi.
Dalam kunjungannya, Suu Kyi mengundang para pelaku bisnis Singapura untuk bermitra, baik kesamaan dalam hati maupun pikiran. Ia menyatakan pemerintah Myanmar ingin menunjukkan kepada dunia bahwa mereka bisa mencapai tujuan perdamaian dan stabilitas itu.
Suu Kyi memiliki harapan besar dapat bekerja sama dengan Singapura. Ia menyadari negaranya memiliki perbedaan pendapat, agama dan pandangan. Namun ia menyatakan mereka dapat hidup berdampingan dalam damai dan harmoni.
Baca:
Kejaksaan Agung Menyatakan Berkas Perkara Ahok P21
Tak Berangkat, Kiper Senior Chapecoense Selamat dari Tragedi
Jaksa Tak Jerat Ahok dengan UU ITE, Ini Alasannya
CHANNEL NEWS ASIA | DANANG FIRMANTO