TEMPO.CO, Tokyo - Jepang memusnahkan ribuan ayam dan bebek setelah ditemukan flu burung menular di satu peternakan bagian utara negeri Sakura ini. Pemerintah memusnahkan 310 ribu ekor ayam di desa peternakan Sekikawa, setelah 40 ekor burung ditemukan mati terindikasi terkena flu burung H5 di kawasan Niigata, Selasa, 29 November 2016.
“Kami akan melanjutkan pemusnahan unggas sampai 2 Desember 2016,” ujar seorang pejabat Provinsi Niigata kepada Reuters melalui telepon.
Di Provinsi Aomori sekitar 16.500 itik dimusnahkan karena juga terindikasi terjangkit wabah yang sama setelah beberapa dinyatakan positif flu burung.
Berita tentang wabah flu burung ini dinilai mempengaruhi perekonomian Jepang. “Namun gerakan pemusnahan ini cenderung berjangka pendek," kata Mitsushige Akino, Kepala Manajer Dana Ichiyoshi Asset Management, seperti dikutip dari Channelnewsasia.
Di Eropa dalam beberapa pekan terakhir flu burung juga telah mewabah di Belanda, Swiss, Rumania dan Jerman. Penguasa Belanda memusnahkan sekitar 190 ribu bebek di enam peternakan menyusul wabah flu burung pada Sabtu 26 November 2016.
World Organization for Animal Health telah memperingatkan wabah ini pertengahan November 2016. Kemungkinan besar di Eropa wabah H5N8 ditularkan burung liar, yang bermigrasi ke kawasan selatan. Peternakan yang terletak di daerah lembab, beresiko terkena flu burung lebih tinggi.
Lembaga kesehatan mengimbau kepada peternak, untuk menjaga unggas di dalam kandang atau memasang jaring pengaman mencegah kontak dengan burung liar.
CHANNEL NEWS ASIA | ARIF BUDIMAN | RF