Selama lima tahun pertama berdiam di Nanjing, kehidupan Chen terbilang sulit. Bekerja sebagai buruh bangunan hingga penjual sayur, hidupnya ngenes. Chen tidak mampu untuk menyewa rumah yang baik, bahkan susah menemukan tambatan hati.
Kemudian rekan sekampungnya yang ramah memberinya saran, dan mendorong Chen untuk membuka toko sendiri. Mr Chen berhasil membangun kehidupannya. Dia lantas menikah dan pada 1997 ia memiliki seorang putri.
Setelah sering menyaksikan berita upaya bunuh diri di Jembatan Sungai Yangtze Nanjing lewat televisi, Chen ingin menawarkan bantuannya untuk orang-orang ini-- seperti yang pernah temannya lakukan terhadap dirinya.
Ada laporan media yang mengklaim pernah Chen sekali berpikir untuk bunuh diri di jembatan itu. Namun, pria itu membantah. "Saya tidak pernah berpikir untuk bunuh diri bahkan ketika saya menjadi penjual sayur kecil."
Chen berpatroli di jembatan setiap Sabtu dan Minggu mulai 08.00 hingga -05.00. Dia mendapat bantuan dari dua universitas lokal, yang menyiapkan mahasiswa psikologi utnuk layanan konseling gratis kepada mereka yang membutuhkan.
Pria itu masih ingat hari pertamanya sebagai relawan di jembatan. "Itu tanggal 19 September 2003. Saya naik melewati jembatan, saya mengatakan kepada istri saya, saya akan pergi dan melihat jika ada orang yang membutuhkan bantuan," katanya.
Chen nongkrong di jembatan sepanjang hari dan berhasil menyelamatkan satu orang pada petang itu. Chen mengatakan, orang bermarga Wang, mengatakan kepadanya bahwa ia kehilangan harapan dalam hidup karena ia dihukum dan dipenjara selama dua tahun.
Chen meyakinkan Wang untuk turun dari pagar, dan mengawalnya ke kaki jembatan sebelum menulis pesan dan setuju agar Chen membantunya untuk membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah.
"Ketika saya menyelamatkannya, saya tidak punya pengalaman. Tapi sekarang aku bisa menebak bahwa seseorang itu mau bunuh diri atau tidak dengan melihat punggung mereka," kata Chen.
"Biasanya kepala, bahu, bokong, dan kaki mereka benar-benar membeku karena yang ada di pikiran mereka hanya satu: kematian."
Kebanyakan ornag yang dia selamatkan menghadai satu dari lima problem: penyakit mental, trauma emosional, terbelit utang, mengalami kekerasan rumah tangga, atau orang-orang yang sekarat.
Selanjutnya: Hal tersulit membujuk...