Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hormati Castro, Palestina Kibarkan Bendera Setengah Tiang  

image-gnews
Pemimpin Kuba Fidel Castro berbicara kepada orang banyak selama pawai kemenangan setelah jatuhnya rezim Batista di Havana, Kuba, 6 Februari 1959. AP
Pemimpin Kuba Fidel Castro berbicara kepada orang banyak selama pawai kemenangan setelah jatuhnya rezim Batista di Havana, Kuba, 6 Februari 1959. AP
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Palestina Mahmoud Abbas memerintahkan agar bendera Palestina dikibarkan setengah tiang untuk menghormati mantan Presiden Kuba yang baru meninggal, Fidel Castro. Menurut Abbas, Fidel adalah pendukung kuat perjuangan kemerdekaan Palestina.

Abbas juga menyampaikan pujian untuk Fidel dalam sebuah surat kepada adik dan penggantinya, Raul Castro. “Atas nama rakyat Palestina dan saya sendiri, kami berbelasungkawa atas meninggalnya Fidel Castro. Seorang pria yang menghabiskan hidup demi membela negara dan perjuangan rakyatnya. Selain itu, memperjuangkan keadilan di seluruh dunia,” tulis Abbas dikutip dari The Jerusalem Post, Senin, 28 November 2016.

Seorang pemimpin Hamas di Jalur Gaza mengatakan Palestina memiliki kenangan indah dengan Castro. "Dia adalah simbol perjuangan nasional. Hubungannya dengan Palestina dan Yasser Arafat sangat kuat," kata pemimpin Hamas yang enggan dikutip namanya itu kepada The Jerusalem Post. Ia menambahkan, Fidel adalah saudara dalam perlawanan menghadapi penjajah, mirip dengan Nelson Mandela.

Anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Wasel Abu Yousif mengatakan kematian Castro adalah kerugian besar. Menurut dia, Castro selalu mendukung PLO dan rakyat Palestina untuk mendirikan negara yang merdeka. “Kami berterima kasih kepadanya untuk segala sesuatu yang dia lakukan dalam hal dukungan politik dan moral bagi Palestina,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu hubungan kuat Castro dengan Palestina terlihat saat ia menyambut Arafat di Kuba pada 1974. Saat itu, Arafat yang masih berstatus sebagai pemimpin PLO diperlakukan seperti seorang kepala negara. Castro juga mendukung kepemimpinan Palestina di sejumlah forum internasional termasuk PBB dan Gerakan Non-Blok.

AHMAD FAIZ | JPOST

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hari-hari Terakhir Ikon Revolusi Che Guevara

10 Oktober 2017

Lukisan Che Guevara
Hari-hari Terakhir Ikon Revolusi Che Guevara

Gagal memimpin revolusi di Kongo, Che Guevara beralih ke Bolivia. Ia mati dieksekusi militer negara itu yang sudah dilatih Amerika Serikat.


Bolivia Peringati 50 Tahun Kematian Che Guevara

10 Oktober 2017

Seorang pria berjalan di depan mural pemimpin pejuang revolusi Che Guevara di Havana (7/10).  Empat puluh enam tahun setelah ia ditangkap oleh tentara di hutan Bolivia dan dieksekusi yang diperingati 8 Oktober. REUTERS/Enrique de la Osa
Bolivia Peringati 50 Tahun Kematian Che Guevara

"Setiap orang akan mati. Tapi pemikirannya, tidak," kata Presiden Bolivia, Evo Morales.


Obama Cabut Bebas Visa bagi Imigran Kuba  

13 Januari 2017

Fidel Castro. REUTERS/Alex Castro
Obama Cabut Bebas Visa bagi Imigran Kuba  

Presiden Amerika Serikat Barack Obama resmi mencabut kebijakan bebas visa bagi imigran asal Kuba.


UU Ini Larang Pemakaian Nama Fidel Castro di Tempat Umum

29 Desember 2016

Warga antre untuk memberikan penghormatan kepada pemimpin revolusi Kuba, Fidel Castro, di Revolution Plaza, Havana, Kuba, 28 November 2016. REUTERS/Stringer
UU Ini Larang Pemakaian Nama Fidel Castro di Tempat Umum

Majelis Nasional Kuba (parlemen) menyetujui undang-undang yang melarang penggunaan nama ataupun patung Fidel Castro di tempat-tempat publik.


Wasiat Fidel Castro: Namanya Tak Boleh Jadi Nama Jalan  

5 Desember 2016

Presiden Kuba, Fidel Castro (kiri), dan legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona bermain bola selama wawancara di La Havana, Kuba, 26 Oktober 2005. REUTERS/Canal 13
Wasiat Fidel Castro: Namanya Tak Boleh Jadi Nama Jalan  

Tak boleh juga ada patung, monumen, atau taman yang dibangun untuk menghormatinya.


Abu Fidel Castro Dikubur Dekat Pahlawan Kuba  

4 Desember 2016

Kendaraan militer Kuba yang membawa abu jenazah mendiang Fidel Castro menuju Santiaga melintasi Havana, Kuba, 30 November 2016. REUTERS
Abu Fidel Castro Dikubur Dekat Pahlawan Kuba  

Tembakan salvo 21 kali mengiringi abu Fidel Castro memasuki tempat peristirahatan terakhirnya.


Intel Amerika Berkali-kali Mencoba Membunuh Fidel Castro

28 November 2016

Presiden Kuba, Fidel Castro menyampaikan pidatonya di depan ratusan para massa demonstrasi saat berada di Santiago, Kuba, 8 Juni 2002. AP/Cristobal Herrera, File
Intel Amerika Berkali-kali Mencoba Membunuh Fidel Castro

CIA pernah mengirim Marita Lorenz, mantan kekasih Castro,
untuk

membunuhnya. Bukannya menghabisi Castro, Lorenz malah bercinta


dengannya.


Kenangan Gorbachev Tentang Fidel Castro

26 November 2016

Pemimpin Kuba, Fidel Castro berdiri di perkebunan tebu di Kuba, 14 April 1966. Mantan Presiden Fidel Castro, yang berkuasa selama setengah abad, meninggal pada usia 90. Roberto Salas/Prensa Latina via AP
Kenangan Gorbachev Tentang Fidel Castro

Gorbachev mengatakan peran Fidel sebagai penguat bangsa masih besar dalam beberapa tahun terakhir.


Castro Meninggal, Kalla: Dia Pejuang Luar Biasa  

26 November 2016

Castro Meninggal, Kalla: Dia Pejuang Luar Biasa  

Kalla mengatakan Castro adalah sahabat Indonesia yang baik pada masa Bung Karno.


Setelah 50 Tahun, Pesawat Komersial AS Mendarat di Kuba Lagi  

1 September 2016

Presiden Barack Obama bersalaman dengan Presiden Kuba Raul Castro, saat melakukan pertemuan di hari kedua kunjungannya di Havana, Kuba, 21 Maret 2016. Ini merupakan pertemuan ketiga setelah kedua kepala negara bertemu pada KTT Amerika dan di PBB. REUTERS/Carlos Barria
Setelah 50 Tahun, Pesawat Komersial AS Mendarat di Kuba Lagi  

Hubungan diplomatik Amerika Serikat-Kuba membaik setelah hampir setengah abad berseteru.