TEMPO.CO, Teheran - Sebanyak 44 orang tewas dan 103 lain mengalami luka-luka dalam tabrakan di Provinsi Semnan, Iran, pada Jumat, 25 November 2016. Jumlah korban tewas kemungkinan bakal terus meningkat selama evakuasi berlangsung.
Presiden Hassan Rouhani memerintahkan mempercepat evakuasi. Gubernur Semnan Mohammad Reza Khabbaz mengatakan jumlah korban tewas bisa meningkat. "Penyebab kecelakaan itu sedang diselidiki," ucap Khabbaz, seperti dilansir Al Jazeera.
Menurut kantor berita Mehr, kecelakaan itu terjadi di Stasiun Haft-Khan di Kota Shahroud, sekitar 400 kilometer sebelah timur Teheran, Iran. "Saya pikir itu adalah serangan udara. Ketika saya membuka mata saya, ada darah di mana-mana," ujar seorang penumpang yang dirawat di rumah sakit.
Gubernur Tabriz Rahim Shohratifar menuturkan kereta tersebut memiliki kapasitas 400 penumpang. Meskipun begitu, jumlah penumpang dari kedua kereta belum diketahui. "Dari 400 penumpang, 48 hilang. Mereka mungkin dirawat di rumah sakit atau meninggalkan lokasi," tutur Rahim Shohratifar.
Kepala Palang Merah Hasan Shokrollahi mengatakan upaya penyelamatan korban terhambat. "Sejauh ini, baru satu helikopter yang bisa mencapai lokasi karena sulitnya akses," ucapnya.
Seperti dilansir Al Jazeera, siaran televisi menunjukkan empat gerbong tergelincir. Dua di antaranya terbakar. Foto udara yang diterbitkan saluran berita IRINN juga menunjukkan beberapa orang dan kendaraan penyelamat di dekat lokasi kecelakaan. Juru bicara Iran Red Crescent, Mostafa Mortazavi, menuturkan petugas pemadam kebakaran berusaha mengendalikan kobaran api.
AL JAZEERA | ARKHELAUS W.