Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dubes Korut An: Dukun Minta Presiden Park Putuskan Kontak

image-gnews
Pendiri Yayasan Bung Karno dan Yayasan Pendidikan Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri (tengah) menerima gelar Doktor Honoris Causa dari Duta besar Korea Utara untuk Indonesia An Kwang Il di Jakarta pada Kamis, 6 Oktober 2016. TEMPO/Maria Rita
Pendiri Yayasan Bung Karno dan Yayasan Pendidikan Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri (tengah) menerima gelar Doktor Honoris Causa dari Duta besar Korea Utara untuk Indonesia An Kwang Il di Jakarta pada Kamis, 6 Oktober 2016. TEMPO/Maria Rita
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Kegaduhan politik dalam pemerintahan Presiden Korea Selatan,  Park Geun-hye mendapat perhatian dari Korea Utara. Dukun yang sekaligus sahabat lama Park, Choi Soon-sil terbukti terlibat memperkeruh hubungan Korea Utara - Korea Selatan dalam proses reunifikasi secara damai.

"Choi yang menyarankan agar Park menutup kompleks industri Kaesong. Padahal kompleks industri Kaesong merupakan simbol kerjasama Utara-Selatan," kata Duta Besar Korea Utara untuk Indonesia, An Kwang Il kepada Maria Rita Hasugian dari Tempo, Selasa, 23 November 2016.

Choi sudah ditetapkan sebagai tersangka. Choi berperan sebagai presiden bayangan dalam pemerintahan Park selama 4 tahun. Ia mengedit pidato-pidato Park, mengarahkan kebijakan lewat ramalan-ramalannya. Bahkan ia memanipulasi kedekatannya dengan Park dengan meminta uang jutaan dolar AS dari para pengusaha raksasa Korea Selatan untuk membiayai yayasan yang dibentuknya.

Menanggapi lebih detil tentang kegaduhan politik di Korea Selatan,  Dubes An menjawab pertanyaan Tempo melalui surat elektronik. Selain itu, Dubes An menjelaskan implikasi terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS dan kemungkinan peluang menurunnya ketegangan  di Semenanjung Korea serta masalah terorisme dan ekstrimisme global. Berikut petikan wawancaranya.

Menurut Anda, krisis polisi di Korea Selatan akan berdampak pada prose pembicaraan reunifikasi, bahkan mempengaruhi perdamaian di Semanjung Korea?
Kebijakan reunifikasi Park adalah kebijakan konfrontasi, kebijakan perang dimana dia menganggap Korea Utara sebagai musuh ketimbang pemangku kepentingan. Menurut media-media di Korea Selatan, Park telah berkonsultasi dengan dukunnya yang meramal Korea Utara akan hancur dalam waktu 2 tahun,  sehingga  meminta Park memutus seluruh kontak dan pertukaran antara selatan dan utara, bahkan menutup kompleks industri Kaesong.

Dalam situasi begini, seandainya saja Korea Selatan menyadari bahwa mereka harus meninggalkan kebijakan tidak realistik yang mendorong sistem hancur di Korea Utara, maka akan ada kesempatan ke arah positif untuk reunifikasi secara damai dan independen di Korea.

Jadi, penutupan kawasan industri Kaesong itu tidak melalui proses pembicaraan dulu dengan Korea Utara?
Tidak, penutupan kawasan industri Kaesong dilakukan secara mendadak atas saran dukun Choi.

Seperti apa dampak dari penutupan kawasan industri Kaseong bagi pertumbuhan ekonomi Korea Utara dan para pekerja saat ini?
Kawasan industri Kaesong merupakan simbol kerjasama Utara-Selatan. Seluruh rakyat Korea di utara dan selatan, luar negeri menghargai ini sebagai satu hal yang paling bernilai dalam membangun rekonsiliasi dan persatuan. Mencermati sistem ekonomi kami, kawasan industri Kaesong telah memberikan begitu banyak keuntungan bagi pengusaha-pengusaha Korea Selatan dibandingkan Korea Utara. Penutupan kawasan industri Kaesong sangat konyol, salah perhitungan yang membawa konsekwensi seperti kehilangan pekerjaan, memangkas keuangan di pihak kami.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apa yang diharapkan Korea Utara jika Park Geun-hye tetap menjadi presiden meski rakyat Korea Selatan mendesaknya mundur?
DPRK pernah menyarankan kepada semua aparat berkuasa Korea Selatan, abaikan Park, untuk memberikan prioritas utama untuk kepentingan nasional Korea, jangan tergantung pada tekanan dari luar. Hal itu sebagai dasar untuk reunifikasi Korea secara independen dan penuh damai.

Apakah presiden AS terpilih Donald Trump akan membuat kebijakan lebih lunak untuk meredakan ketegangan di Semenanjung Korea? (Kebijakan luar negeri Trump tidak memberikan tekanan khusus pada isu Semananjung Korea)?
Saya telah membaca dengan penuh minat artikel-artikel di surat kabar yang mengindiksikan kemungkinan penyesuaian kebijakan luar negeri negara-negara Asia Tenggara (termasuk Indonesia) sehubungan dengan kampanye pemilihan presiden AS dan diplomasi harmonis mereka sejak Donald Trump terpilih. Bicara isu Semenanjung Korea, seluruh dunia menyadari dengan baik tentang kebijakan permusuhan AS sejak lama dan tekanan politik-militer terhadap Korea Utara.Jika pemerintahan AS yang akan datang ingin menghapus ketegangan dan ingin proses perdamaian nyata di Semanjung Korea, maka perlu diketahui bahwa  kebijakan permusuhan merupakan akar penyebab seluruh penyakit.

Bagaimana Korea Utara mengatasi terorisme dan ekstrimisme yang menjadi masalah global saat ini?
Korea Utara benar-benar aman dari teror dan ekstrimisme. Korea Utara tidak memiliki faktor eksternal terhadap teror dan ekstrimisme karena kebijakan luar negeri kami penuh damai, independen, saling menghormati untuk negara-negara yang baik kepada kami.Tidak ada faktor internal penyebab teror dan ekstrimisme. Kami mendukung perjuangan secara global melawan teror dan ekstrimisme. Menurut pandangan priabdi saya, teror dan ekstrimisme telah digarisbawahi sejak AS memberlakukan anti-terorisme sebagai kebijakan luar negerinya usai perang dingin.  Ada analisis yang menyakini bahwa teror dan ekstrimisme berasal dari negara-negara agresif ekstrim  atau kebijakan berpaham ikut mencampuri atau kebijakan satelit lainnya. Korea Utara tidak memiliki faktor luar terhadap teror dan ekstrimsme karena kebijakan luar negeri kami adalah perdamaian, independen, saling menghormati negara-negara yang bersahabat kepada kami.

Korea utara disebut sebagai negara paling terisolasi di dunia. Apakah terisolasi ini memberikan manfaat bagi negara Anda dalam mencegah masuknya terorisme dan ekstrimisme global?
Kata "terisolasi" sepertinya tidak berhubungan dengan isu ini. Kami mempromosikan pertukaran dan kerjasama dengan banyak negara dan hubungan kami dengan luar telah menguat. Kata "terisolasi" merupakan permusuhan dan ekpresi picik dari beberapa kelompok orang yang tak mampu bekerja untuk menghasilkan keuntungan bagi negaranya karena tekanan kekuasaan.

Profil singkat An Kwang Il:
Saat ini:
Dubes Korea Utara untuk Indonesia
Dubes Korea Utara untuk ASEAN

Sebelumnya:
Deputi direktur jenderal Kementerian luar negeri Korea Utara
Diplomat di sejumlah negara.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

1 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menghadiri uji peluncuran rudal hipersonik berbahan bakar padat jarak menengah hingga jarak jauh yang baru, di lokasi yang tidak diketahui di Korea Utara, 2 April 2024, dalam gambar yang dirilis pada 3 April 2024,  oleh Kantor Berita Pusat Korea.  KCNA melalui REUTERS
Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

Pemimpin otoriter Korea Utara, Kim Jong Un, merilis lagu baru yang menyatakan ia adalah ayah yang ramah.


AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

3 hari lalu

Rudal balistik antarbenua Hwasong-18 diluncurkan saat latihan di lokasi yang tidak diketahui pada 18 Desember 2023. Korea Utara meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-18  untuk mengkonfirmasi kesiapan perang kekuatan pencegahan nuklirnya dalam menghadapi meningkatnya permusuhan dengan Amerika Serikat. KCNA via REUTERS
AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

Setelah menjalin hubungan diplomatik pada 1973, Korea Utara dan Iran diketahui memiliki hubungan yang dekat.


Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

4 hari lalu

Menurut salah satu kawannya, Kim Jong-nam ke Jakarta bersama pengawalnya. Ia lalu pergi dari Indonesia setelah berfoto di restoran pada awal Mei lalu. (AFP/AFP/Getty Images)
Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

Terjadi penembakan di Bandara Kuala Lumpur. Di tempat ini pula pada 2017 terjadi kasus pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri Kim Jong Un.


Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

8 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menghadiri uji peluncuran rudal hipersonik berbahan bakar padat jarak menengah hingga jarak jauh yang baru, di lokasi yang tidak diketahui di Korea Utara, 2 April 2024, dalam gambar yang dirilis pada 3 April 2024,  oleh Kantor Berita Pusat Korea.  KCNA melalui REUTERS
Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

Kim Jong Un mengatakan Korea Utara siap untuk perang.


AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

12 hari lalu

Rudal Tomahawk mulai diproduksi pada 1970 dan telah mengalami peningkatan, hingga Tomahawk Blok IV, yang dapat menghancurkan target di laut dan di darat. Tomahawk dapat diluncurkan dari kapal perang dan kapal selam. Amerika Serikat telah mengubah kapal selam kelas Ohio, USS Michigan, shingga dapat membawa 154 rudal Tomahawk. raytheon.com
AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

Amerika Serikat akan mengerahkan peluncur rudal darat yang mampu menembakkan rudal SM-6 dan Tomahawk di kawasan Indo-Pasifik


Rusia Minta Ada Cara Baru untuk Atasi Masalah di Semenanjung Korea

21 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi Vladivostok dan mengunjungi berbagai lokasi, termasuk Universitas Federal Timur Jauh, Akuarium Primorsky, dan Pabrik Bio-Feed Arnika, selama kunjungannya ke Rusia pada 17 September 2023, dalam gambar yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea pada tanggal 18 September 2023. Dalam kunjungannya Kim Jong Un juga memeriksa pabrik jet tempur Rusia yang berada di bawah sanksi Barat, pembom strategis berkemampuan nuklir, rudal hipersonik, dan kapal perang pekan lalu. KCNA via REUTERS
Rusia Minta Ada Cara Baru untuk Atasi Masalah di Semenanjung Korea

Rusia juga menuduh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya telah menaikkan ketegangan militer di kawasan Asia dan berupaya mencekik Korea Utara.


Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

22 hari lalu

Pengunjung yang mengenakan masker pelindung berdoa pada hari kerja pertama Tahun Baru 2023 di kuil Kanda Myojin, yang sering dikunjungi oleh para pemuja yang mencari keberuntungan dan bisnis yang makmur, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 4 Januari , 2023. REUTERS/Issei Kato
Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan


Bos Mata-mata Rusia Datangi Korea Utara, Bahas Apa?

22 hari lalu

Kim Jong Un bersalaman dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov di Pyongyang, Korea Utara, 19 Oktober 2023. Kemenlu Rusia/Handout via REUTERS
Bos Mata-mata Rusia Datangi Korea Utara, Bahas Apa?

Kepala Intelijen Rusia mendatangi Korea Utara untuk membahas berbagai hal.


Delegasi Korea Utara Kunjungan Kerja ke Vietnam

24 hari lalu

Bendera Korea Utara berkibar di kantor konsulat Korea Utara di Dandong, provinsi Liaoning, Cina. REUTERS
Delegasi Korea Utara Kunjungan Kerja ke Vietnam

Rangkaian kunjungan kerja itu dilakukan sebagai bagian dari upaya Pyongyang memperluas hubungan diplomatik setelah lockdown pandemi Covid-19.


Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

24 hari lalu

Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tiba di Kosmodrom Vostochny sebelum pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, di wilayah timur jauh Amur, Rusia, 13 September 2023. Sputnik/ Vladimir Smirnov/Pool melalui REUTERS/File Foto
Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

Adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan pada Selasa 26 Maret 2024 bahwa mengadakan pertemuan puncak dengan Jepang bukanlah kepentingan mereka