TEMPO.CO, Bangkok – Pemerintah Thailand akan memulai pembangunan tempat kremasi atau pembakaran jenazah Raja Bhumibol Adulyadej pada awal 2017. Setidaknya 8.000 orang akan dikerahkan untuk membangun kremasi buat Raja yang meninggal pada usia 88 tahun itu.
Wakil Perdana Menteri Thailand Thanasak Patimaprakorn mengatakan sebuah komite khusus untuk memonitor konstruksi ini telah dibentuk. Tujuannya, memastikan kelancaran upacara.
”Konstruksi diharapkan selesai sebelum September tahun depan. Namun hal itu bergantung pada cuaca. Sekitar 8.000 orang akan berpartisipasi dalam upacara pembakaran itu,” katanya kepada wartawan.
Baca:
Minta Maaf, Gereja Katolik Akui Terlibat Genosida di Rwanda
Resmi Jadi Presiden, Trump: AS Tarik Diri dari TPP
1 Juta Orang di Suriah Hidup di Bawah Kepungan Pemberontak
Selain itu, Patimaprakorn menyatakan akan meminta bantuan para seniman terbaik untuk mendekorasi tempat kremasi yang dibangun di depan Royal Palace Bangkok.
Pemerintah junta Thailand juga telah menyatakan hari berkabung resmi selama setahun setelah kemangkatan Raja Bhumipol pada Kamis, 13 Oktober 2016.
Raja Bhumibol, yang telah bertakhta selama lebih dari tujuh dekade, dianggap rakyatnya sebagai sumber stabilisasi ketika negara itu mengarungi arus modernisasi dan kekacauan sosial. Dia juga dianggap memiliki integritas dan berbelas kasihan serta sebagai pencetus perdamaian, persatuan, dan kemakmuran.
Sepeninggalannya, takhta kerajaan Negeri Gajah Putih akan diserahkan kepada sang ahli waris, Putra Mahkota Maha Vajiralongkorn. Namun tanggal resmi penobatannya sebagai raja belum ditentukan.
REUTERS | BUSINESS INSIDER | BANGKOK POST | YON DEMA