TEMPO.CO, Paris - Dengan mata berkaca-kaca Ban-ki Moon menerima buku tua di markas Unesco di Paris. "Ini untuk mengingatkan Anda pada Unesco," kata Dirjen Unesco Irina Bokova.
Sekjen PBB yang akan segera menggakhiri masa jabatannya itu pun memamerkan buku itu bagi para hadirin yang mengerubunginya untuk mengucapkan selamat berpisah. "Saya sebentar lagi akan meninggalkan PBB, tapi Unesco akan selalu berada di hati saya. Selama hidup saya," katanya.
Unesco memang punya kesan khusus bagi Ban-ki Moon. "Ketika saya kembali sekolah setelah perang berakhir," katanya, "kami bisa sekolah karena Unesco menyediakan buku pelajaran kami."
Menjadi bintang pelajar di sekolahnya, Ban-ki Moon memenangkan lomba esai dan mendapat hadiah berkunjung ke Amerika Serikat dan tinggal di keluarga Amerika di San Fransisco. Dalam kunjungan ituia bahkan sempat bertemu dengan Presiden John F. Kennedy dan ketika ditanya wartawan apa cita citanya, dengan lekas ia menjawab "ingin jadi diplomat"
Cita cita yang jadi kenyataan, bahkan menjadi diplomat nomor wahid di dunia ketika ia terpilih menjadi Sekjen PBB pada 13 Oktober 2006 untuk menggantikan Kofi Anan. Tugas yang tekah dijalankannya dengan baik dan akan berakhir 1 Januari 2017. Antonio Guterres, mantan Perdana Menteri Portugis telah terpilih untuk menggantikannya.
Kini beredar rumor bahwa Ban-ki Moon akan dicalonkan menjadi Presiden Korea Selatan. Saat ditanya wartawan soal ini, Ban-ki Moon hanya menjawab dengan senyum. Mungkin senyum diplomatik.
BHM (Paris)